Pertamina NTT Kini Puny 8 Kapal Tanker

TRANSINDONESIA.CO – PT Pertamina (Persero) Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini memiliki delapan kapal tanker berkapasitas 3.600 Deadweight Tonnage (DWT) untuk membantu penyaluran BBM di provinsi berbasis kepulauan itu.

“Beberapa waktu yang lalu sudah ada kiriman satu kapal tanker dengan kapasitas 3600 DWT sehingga saat ini kita miliki delapan kapal tanker dan dua kapal mini tanker berkapasitas 500 DWT,” kata Marketing Branch Manager Pertamina Kupang, Hardiyanto Tato kepada Antara di Kupang, Rabu (13/7/2016).

Dengan delapan kapal tanker berkapasitas 3600 DWT tersebut menurut Tato sudah mampu membantu pasokan BBM di seluruh wilayah NTT sehingga masalah kekurangan BBM sejumlah wilayah di NTT bisa teratasi.

Kapal Tanker Pertamina.[Dok]
Kapal Tanker Pertamina.[Dok]
Ia sendiri menilai memang sudah seharusnya dengan kondisi geografis dan kondisi laut yang sangat luas di NTT ini provinsi berbasis kepulauan itu membutuhkan kapal tanker yang banyak dalam membantu distribusi BBM ke sejumlah daerah di NTT.

“Apalagi kalau saat hujan. Dengan kapal yang berkapasitas sebesar itu, dalam kondisi apapun pasokan BBM di provinsi ini dapat teratasi,” tuturnya.

Apalagi saat ini penggunaan BBM bersubsidi di NTT per harinya untuk BBM jenis Premium 759 kiloliter perhari, sementara BBM jenis solar 350 kiloliter perhari.

Lebih lanjut ia menambahkan, dua kapal mini tanker dengan kapasitas 500 dwt yang dimiliki oleh Pertamina wilayah NTT sendiri masih sangat kurang.

Hal ini karena kapal mini tangker dapat digunakan untuk bersandar di pelabuhan yang kecil di pulau-pulau di NTT. Sementara kapal dengan kapasitas 3600 DWT menurutnya belum bisa bersandar di pelabuhan atau dermaga di sejumlah kabupaten di NTT, karena tidak bisa menahan beratnya kapal.

“Oleh karena itu saya rasa kami membutuhkan lagi kapal mini tanker,” tuturnya.

Namun ia juga mendesak sejumlah pemerintah daerah di NTT untuk membantu membangun sebuah dermaga yang kuat agar kapal-kapal tanker berkapasitas besar bisa berlabuh.

“Seperti di pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata pelabuhannya tidak kuat sehingga kalau kapal kami berlabuh bisa goyang dan ambruk,” tambahnya lagi.

Ia juga mengaku telah memberitahukan soal pembangunan dermaga bagi kapal-kapal Pertamina ke Gubernur NTT Frans Lebu Raya agar bisa terealisasi.[Ant/Sun]

Share