Mudik Lebaran Serasa “Nano-Nano”

TRANSINDONESIA.CO – Jum’at 1 juli 2016, akhir dari masuk kerja bagi para karyawan baik negeri maupun swasta. Semangat pulang kampung oleh karyawan yang berasal dari daerah maupun karyawan yang tinggal di ibukota Jakarta ini bersiap hendak mengunjungi tanah lahirnya dimana orangtua dan sanak keluarga masih tinggal disana.

Persiapan demi persiapanpun sudah jauh hari dilakukan, bagi karyawan yang berkendara roda dua maupun roda empat pemeriksaan kendaraan sangat penting untuk menjaga kenyamanan saat berkendara nantinya.

Bagi karyawan yang mengambil kendaraan umum, baik darat, laut maupun udara, jauh hari sebelumnya juga sudah memesan tiket untuk mendapatkan kursi dan juga harga yang terendah.

Macet di Brebres Timur.[IST]
Macet di Brebres Timur.[IST]
Tak biasa seperti tahun-tahun lalu, dimana untuk mendapatkan tiket para penumpang berhadapan dengan para calo, sehingga harga tiket melonjak hingga ratusan persen dari harga yang semesetinya.

Dengan kemajuan teknologi yang ada sekarang tiket dapat dipesan melalui online dan ini banyak menghemat biaya dan waktu.

Pemerintah tak kalah sibuknya, hampir setiap tahun bila menjelang lebaran semua instansi dipersiapkan untuk mendukung lancarnya arus mudik penumpang maupun kendaraan menuju daerah masing-masing asalnya.

Infrastruktur jalan dibenahi,  jalan tol dibangun, pelabuhan laut dibangun, terminal udara di diperluas. Semua itu untuk memudahkan arus barang dan juga arus penumpang tiba ditempat tujuan dan khususnya bila menjelang lebaran tiba.

Modal angkutan darat berupa bus tak luput dari pemeriksaan kelaikan jalannya oleh Dinas Perhubungan, dan kereta api yang sudah sedemikian baiknya.

Angkutan laut yang biasanya penuh sesak bahkan melebihi kapasitas penumpang sekarang di periksa dengan sesama oleh aparatur yang berwenang agar hal ini tidak terjadi, sehingga kecelakaan kapal dapat diminimalkan.

Dari persiapan-persiapan yang maksimal dilakukan tidak urung juga timbul kendala dan musibah yaitu jatuhnya korban belasan orang tewas akibat kelelahan diperjalanan di Brexit (Brebes Exit Timur) dan musibah kecelakaan bus maut di Cimahi, Jawa Barat, yang menelan korban yang tewas dan belasan orang yang luka-luka di rawat di rumah sakit.

Dari informasi yang diperoleh untuk korban yang tewas pada tahun ini mencapai ratusan orang dan belum termasuk luka-luka berat maupun ringan yang saat ini masih di rawat.

Arus mudik kembali ke Ibukota Jakarta menyebar melalui jalur selatan dan juga utara. Ada pembicaraan dikalangan karyawan yang setiap tahunnya mudik ke kampung mengatakan, bahwa kemacetan dan suasana kepadatan jalan sepanjang perjalanan adalah merupakan nikmat tersendiri dan disatukan kesannya.

Dimana tiap tahun atau zamannya berbeda-beda rasanya, seperti rasa permen “Nano-Nano”.[Syafruddin]

Share