Militer Bangladesh Serbu Kafe, 13 Sandera Dibebaskan

TRANSINDONESIA.CO – Ratusan personel keamanan Bangladesh menyerbu sebuah kafe di Ibu Kota Dhaka untuk mengakhiri drama penyanderaan. Kepolisian mengatakan sebanyak 13 sandera telah dibebaskan.

Tuhin Mohammad Masud, komandan Batalion Reaksi Cepat mengatakan, “Kami telah menembak mati setidaknya enam teroris dan gedung utama telah disapu bersih, namun operasi masih berlangsung.”

Secara keseluruhan paling tidak ada 20 sandera. Dari jumlah itu, kepolisian mengatakan dari 13 sandera yang telah dibebaskan, empat di antara mereka warga asing. Belum bisa dipastikan kewarganegaraan keempat orang tersebut, namun beberapa yang disandera merupakan warga Italia. Nasib sandera lainnya juga belum diketahui.

Militer Bangladesh mengerahkan pasukan elite dari berbagai kesatuan untuk membebaskan sandera.[Ap]
Militer Bangladesh mengerahkan pasukan elite dari berbagai kesatuan untuk membebaskan sandera.[Ap]
Di Tokyo, Wakil Kepala Kabinet pemerintah Jepang, Koichi Hagiuda, mengaku belum bisa memastikan apakah ada warga Jepang di antara para sandera.

Kepada BBC, sejumlah pejabat mengatakan operasi pembebasan sandera dipimpin kesatuan elite angkatan darat dan angkatan laut. Operasi itu juga melibatkan kepolisian dan pasukan paramiliter Penjaga Perbatasan Bangladesh.

Beberapa kendaraan lapis baja juga tampak dikerahkan ke sekitar lokasi penyanderaan. “Baku tembak berlangsung intensif,” kata Mizanur Rahman Bhuiyan, dari Batalion Reaksi Cepat, sesaat setelah operasi diluncurkan pada Sabtu (2/7/2016),

Sebelumnya, aparat Bangladesh mengatakan delapan hingga sembilan orang bersenjata menyerang kafe Holey Artisan Bakery, yang cukup populer di kalangan ekspatriat, diplomat, dan kalangan kelas menengah Kota Dhaka, pada Jumat (01/07) pukul 21.20 waktu setempat.

Laporan sementara menyebutkan mereka menyandera 20 warga asing. Duta Besar Italia, Mario Palma, mengatakan sebanyak tujuh warga Italia diyakini berada di dalam kafe tersebut.

Belum diketahui siapa pelaku penyerangan dan penyanderaan. Namun, kelompok ISIS telah mengklaim para pelaku adalah anggotanya.[Nov]

Share