Afdhal Za, Kader Lurus dan Taat Pakem HMI Telah Berpulang
TRANSINDONESIA.CO – Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan, Sumatera Utara, Afdha ZA, 48 tahun, tutup usia di RS Cipto Mangunkusumo, pada Sabtu (18/6/2016), pukul 20.30 WIB.
Kepergian Afdhal untuk selama-lamanya menghadap sang Khalik Allah SWT meninggalkan kenangan manis dan cerita baik bagi rekan-rekan almarahum selama menjadi kader HMI maupun sesama KAHMI.
Muzkhir Rida, mantan Sekjen PB HMI dan Ketua Badko HMI Sumatera Utara menuliskan kenangannya bersama Afdhal di media sosial sesaat mendapat berita duka tersebut.
Berikut penuturan Muzkhir Rida yang diungkapkannya pada status media sosialnya yang juga ditulis didinding media sosial facebook dengan akun almarhum Afdhal Za:
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiuan.. malam ini, seorang sahabat dalam perjuangan, salah seorang saudaraku.. Afdhal Za hari ini telah dipanggil menghadap Sang Khalik, Allah SWT.. Afdhal adalah Sekum Badko HMI Sumut saat saya menjadi Ketum Badko di tahun 92-94.. Afdhal juga yang mendampingi saya di PB HMI saat saya menjadi Sekjen PBHMI.. Tentu saja banyak kisah dalam perjalanan kami.. tp ada dua hal yg tidak terlupakan antara saya dan Afdhal.. yang pertama, Ayah Afdhal adalah tentara PRRI dimana Bapak saya adalah komandan-nya.. dari cerita Ayah Afdhal yg disampaikan Afdhal kepada saya tentang peristiwa Sungai Dareh akhirnya saya sedikit mengetahui ttg peran bapak saya di PRRI saat itu.. Bapak sendiri sangat tertutup mengenai perjalananan hidupnya dalam dinamika politik di zaman sukarno dan keterlibatannya di PRRI.. yang kedua, saat saya menjadi Ketum Badko.. dimana Badko mulai serius mengadvokasi buruh.. saya dikusi dengan Afdhal yang saat itu menjadi Master of Training LK-I.. saya bertanya dengan Afdhal, apakah saya boleh berceramah di LK-I lalu membawa peserta “field trip” ke DPRD dan Gedung pengadilan.. saya agak surprise juga ketika Afdhal menjawab “Mainkan bang”.. surprise, karena Afdhal inj kader yang lurus dan taat pakem.. smntr saya suka bereksperimen di training HMI (mungkin krn itu saya lulus bersyarat di senior course.. hehe).. field trip ya demo lah.. acara itu sukses dan mungkin pertama dan terakhir kalinya peserta LK-I dibawa demo.. kecintaan Afdhal pada HMI dituangkan dengan komitmennya mengelola training2 HMI tanpa lelah dan pamrih.. ditangan Afdhal telah lahir ratusan kader2 HMI, yang Insya Allah sebagian besar menjadi hamba2 yg saleh, pejuang dan dicintai ummah.. inilah amal saleh Afdhal yang semoga kiranya membuat Afdhal dipanggil dalam ridha Allah SWT dan dimasukkan dalam surgaNya.. Afdhal adalah salah satu kader HMI yg lurus, tidak suka konflik dan khianat.. dia selalu berterus terang bahkan disaat dia tidak dapat mendukungku.. saudaraku, terakhir engkau mendatangiku diruanganku, mengobrol ber jam-jam ttg keluarga kita dan soal BPJS.. harapanmu BPJS ini bermanfaat bagimu saat engkau sakit nanti dan juga buat masyarakat… kiranya harapanmu terpenuhi.. bahkan direktur BPJS sendiri yg lgsg mengurusmu saat sakit ini… selamat jalan sahabatku.. saudaraku.. sedih hatiku berpisah denganmu secepat ini, kita baru saja sama2 masuk dlm barisan yg sama sbg wasekjen di DPP PPP, tapi kita belum sempat berkiprah bersama.. tapi Insya Allah engkau Husnul Khotimah.. Aamiin…”
Sementara, doa dan ucapan belasungkawa dari sahabat-sahabat almarhum hingga berita ini diturunkan terus menghiasi dinding akunnya.
Sebelum menghembuskna nafas terakhirnya, banyak sahabat maupun tokoh HMI yang membesuk almarhum saat dirawat di RSCM, bahkan sejumlah rekan almarhum yang sempat membesuknya di RSCM meminta doa rekan-rekan KAHMI di group whatshapp.
Tidak hanya iringan doa melepas kepergian almarhum, tetapi juga sejumlah foto-foto kenangan almarhum banyak menghiasi akunnya dari para sahabat melepas kepergian almarhum untuk selama-lamanya.[Saf]