Pengawal Obama Tembak Pria Bersenjata

TRANSINDONESIA.CO – Petugas pengawal presiden AS yang dikenal dengan Secret Service menembak seorang pria di luar Gedung Putih, menurut pejabat AS.

Polisi mengatakan kepada ABC News bahwa seorang pria mengacungkan sebuah senjata di pos pemeriksaan keamanan dekat dengan bangunan itu dan kemudian ditembak di bagian perut.

Gedung Putih sempat dikunci setelah penembakan terjadi pada Jumat waktu setempat. Presiden Barack Obama tengah bermain golf di Maryland ketika peristiwa itu terjadi.

Pria yang mengalami luka serius itu dilarikan ke rumah sakit, jelas seorang pejabat AS.

Insiden keamanan beberapa kali terjadi di Gedung Putih.[Ap]
Insiden keamanan beberapa kali terjadi di Gedung Putih.[Ap]
Wakil Presiden Joe Biden yang berada di Gedung Putih pada saat itu, segera dibawa ke “area aman” selama insiden terjadi, jelas pejabat Gedung Putih.

“Petugas Pengawal Presiden yang tidak berseragam memberikan sejumlah perintah verbal kepada orang tersebut untuk berhenti dan meletakkan senjata,” jelas pejabat keamanan dalam sbeuah pernyataan bersama.

“Ketika orang itu tidak memenuhi perintah yang disampaikan secara verbal, dia kemudian ditembak sekali oleh agen Secret Service dan langsung diamankan.”

“Saat ini, berdasarkan investigasi awal, tidak ditemukan kaitan dengan terorisme.”

Gedung Putih mencatat sejumlah insiden keamanan dalam beberapa waktu terakhir, yang mendorong perubahan kompleks eksekutif itu.

Pada April lalu, Secret Service menangkap seorang penyusup yang naik ke pagar Gedung Putih.

Di 2014, veteran perang Irak Omar Gonzalez melompat ke pagar Gedung Putih dan berlari ke gedung dengan memegang pisau. Pada tahun yang sama, seorang anak balita masuk melalui melalui sela-sela pagar gerbang dan kemudian tertangkap di halaman.

Pada 2013, seorang pria mecoba untuk menabrakkan mobil jip yang dilengkapi dengan pisau dan peluru ke pos keamanan di gerbang Gedung Putih.

Pada 2011, Oscar Ortega-Hernandez ditembak di Gedung putih dan didakwa dalam kasus percobaan pembunuhan Presiden Obama atau seorang anggota stafnya.

Ortega-Hernandez yakin Tuhan memerintahkan dirinya untuk menjalankan misi pribadi menyerang Gedung Putih, seperti disampaikan oleh sumber keamanan.[Bbc/Fen]

Share