Warga Pengungsi Sinabung Adukan Pembangunan Talud Ambruk ke DPRD

TRANSINDONESIA.CO – Puluhan pengungsi erupsi Gunung Sinabung asal Desa Simacem, Kecamatan Naman Teran, Karo, Sumatera Utara,  yang sudah di relokasi di Desa Siosar Kecamatan Tigapanah, mendatangi kantor DPRD Karo, Senin (2/5/2016), mengkeluhkan kualitas pembangunan tembok penahan tanah (talud) ambruk.

Proyek pembangunan talud yang baru dibangun tetapi sudah ambruk merupakan paket proyek drainase  dan jalan tersier untuk Desa Simacem dengan volume 36049 M2  senilai Rp25.234.300.000. Dana proyek dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB TA 2015 untuk dikelola BPBD Karo.

Wakil Ketua DPRD Karo, Effendy Sinukaban didampingi anggota lainnya Ferianta Purba SE, Thomas Jeverson Ginting, Raja Urung Maha Esa bersama warga dan eksekutif sempat terjadi silang pendapat antara  Plt Kepala BPBD Karo Matius Sembiring dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam penanganan proyek DSP tersebut.

Pengungsi Sinabung mengadukan ambruknya pembangunan talud ke ke DPRD Karo.[Don]
Pengungsi Sinabung mengadukan ambruknya pembangunan talud ke ke DPRD Karo.[Don]
“Sudah berulangkali melaporkan hal ini kepada Sarman Tarigan selaku PPK. Karena kami khawatir talud ambruk dan memakan korban jiwa. Tetapi tidak pernah didengarkan Sarman, hingga talud tersebut benar ambruk,” kata warga.

Diakui Sarman Tarigan tembok penahan yang ambruk sekitar tiga titik untuk warga Desa Simacem sudah hampir sebulan lamanya.

“Rekanan telah diminta untuk membongkar dan memperbaiki tembok penahan tersebut,” akunya.[Don]

Share