Ada Apa dengan Kedaulatan Kita?
TRANSINDONESIA.CO – Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, tak satu jengkalpun tanah, laut dan udara dikuasai oleh negara lain. Sebagai negara berwibawa adan harga diri bangsa yang berdaulat, dulu ketika diganggu Malaysia, ramai kita berteriak, “Ganyang Malaysia!”, tapi kini ketika Pulau kita dirampas, ikan dicuri dan kapal ditenggelamkan berhadapan dengan Cina, semua diam. Mana teriakannya!!?
Negara untuk dapat menjalankan pemerintahannya harus mempunyai kedaulatan atau kekuasaan. Kedaulatan adalah kekuasaan penuh untuk mengatur rakyat tanpa dicampuri atau pengaruh dari bangsa asing maupun pemerintah negara lain.
Hari ini, kita melihat secara telanjang Negara kita tidak bereaksi seperti sebuah negara merdeka ynag berdaulat.
Selain negara kita sangat dipengaruhi negara lain, rakyat juga mulai tidak mempercayai pemerintah.
Belum lagi kepentingan dan sistem kehidupan kita, baik politik, ekonomi dan budaya semua sangat dipengruhi mereka.
Ada beberapa masalah akhir-akhir ini yang kita lihat, antara lain: absennya negara merespon gejolak dunia usaha, sehingga rakyat dengan rakyat dihadapkan berlawanan dalam kasus demo supir taksi konvensional dengan taksi berbasis aplikasi.
Pencurian ikan dan konflik Natuna serta laut Cina selatan dengan Cina, serta kasus pembakaran bendera Merah Putih oleh Turis Rusia di Bukit Lawang Sumut.
Negara gagal menunjukkan kewibawaannya sehingga diperlakukan rendah oleh bangsa asing, bahkan oleh warga negara sendiri.
Saatnya Negara yang di representasikan oleh pemerintah berdiri tegak tidak membungkuk pada kekuasaan asing dan “aseng” yang menguasai perekonomian dan kedaulatan kita.
Jangan lagi Tri Sakti Bung Karno cuma jadi hiasan kata dan pidato presiden tapi bangkit, dan buktikan bahwa kita “berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya!”[AR Tanjung]