Dunia Konvensional versus Dunia Virtual

TRANSINDONESIA.CO – Dunia maya semakin merajai dalam era dijital, hidup ini seolah dalam kesendirian walau hadir dalam kebersamaan. Hidup di depan layar dan melakukan kehidupan tanpa menghadirkan tubuh secara nyata.

Virtual (maya) adalah nyata dalam dunia digital. Dari komunikasi, informasi terhubung (online) menjadi sesuatu yang penuh dengan hiruk pikuk dalam ketenangan (silent).

Kehadiran tanpa menumbuh ada sisi keuntunganya tatkala menembus batas dan sekat ruang maupun waktu.

Ilustrasi
Ilustrasi

Namun ia akan kehilangan suatu rasa atau sense hubungan suasana hati dan jiwa. Dalam dunia yang tidak menubuh akan banyak masalah yang bisa menjadi ancaman dan bahkan penghancuran. Kekejaman dunia virtual pun bisa menjangkiti generasi muda akan hal-hal yang kontra produktif.

Perjalanan panjang perubahan yang begitu cepat dalam alam virtual dunia tidak menubuh akan menjadi harapan sekaligus ancaman.

Pemikiran dan upaya perbaikan pada era digital memang tidak bisa lagi dipikirkan secara sederhana namun pemikiran secar holistic atau sistemik akan menjadi suatu landasan yang bisa melampaui perubahan dan mampu mengatasinya.[CDL-26032016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share