Kecerdasan Politik, Perlukah?
TRANSINDONESIA.CO – Kepiawaian berpolitik bukanlah memamerkan kemampuan, tapi lobby, mempengaruhi, grudag-grudug dan keroyokan dalm gerombolan kroninya, saling serang dengan berbagai trik dan intrik untuk berkuasa atau menguasai sumber-sumber daya.
Berpolitik memerlukan suatu kecerdasan untuk menguasai, memberdayakan dan mengelola sumber daya berdaya bagi kemaslahatan rakyat dan menjadikan unggul.
Refleksi atas kecerdasan berpolitik antara lain:
1.Produk politik yang mencerminkan amanat untuk mensejahterakan rakyat dari perundang-undangan hingga kebijakan dan program-program.
2.Mampu berpikir jernih dan saling menguatkan dalam rangka mengimplementasikan produk politik menjadi suatu karnya nyata dalam bentuk sistem dan pembangunan infrastruktur yang digunakan untuk mendukung pelayanan prima pada pelayanan publik dan berbagai sektor lainnya.
3.Unsur-unsur kekuatan dengan tokoh politik sebagai ikon guru bangsa yang mampu mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.Berkomitmen untuk memberantas KKN, mewujudkan supremasi hukum, memberikan jaminan dan perlindungan HAM, apa yang dilakukan transparan dan akuntabel, dan berorientasi pada upaya-upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Tatkala orang-orang yang berpolitik kaum luka batin, produk-produk hutang budi, para pencari pekerjaan jangan berharap ada kecerdasan dalam sistem perpolitikan. Yang ada malahan pembusukan dan penghianatan atas amanat yang diberikan.
Produk politiknyapun akan membingungkan dan menyengsarakan. Kecerdasan diharapkan menjadi keahlian yang piawai mewujudkan amanat dari rakyat.[CDL10032016]
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana