Kapolda Rudy Sufahriadi Diminta Tangkap Santoso
TRANSINDONESIA.CO – Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti resmi melantik tiga Kepala Kepolisian Daerah dan dua pejabat utama Polri. Orang nomor satu di Kepolisian punya pesan khusus untuk Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) yang baru, Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi.
“Khusus untuk Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, adalah salah satu operasi yang termasuk dalam quick wins: operasi perburuan pimpinan kelompok teroris, Santoso,” kata Badrodin dalam amanatnya saat upacara serah terima jabatan di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Santoso adalah pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang berbasis di kawasan Gunung Biru, Poso. Dia diyakini bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap anggota Polisi dan berafiliasi kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Keberhasilan menangkap Santoso akan mengangkat citra Polri di Masyarakat,” kata Badorin.
Dalam acara ini, turut dilantik Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Budi Winarso dan Kapolda Bangka Belitung Brigadir Jenderal Yovianes Mahar. Mereka masing-masing dititipi pesan untuk menangani masalah premanisme dan penambangan ilegal.
Sementara pejabat utama Polri yang dilantik adalah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan dan Asisten Sarana Prasarana Inspektur Jenderal Happy Kartika.
Rudy yang baru saja dilantik sebagai Kapolda Sulteng belum bisa bicara banyak mengenai aspek strategis dalam perburuan Santoso. Namun, dia menyatakan siap menjalankan pesan Badrodin.
“Pesan dari Pak Kapolri jelas, saya diminta memimpin operasi memburu Santoso di manapun dia berada di Sulawesi Tengah. Tentu akan saya laksanakan sebaik-baiknya,” kata Rudy.
Rudy sebelumnya ditugaskan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Selama itu, kata Rudy, dirinya juga rutin mengunjungi Poso untuk memantau pergerakan teroris.
Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Kapolres Poso pada 2005-2007 silam. Namun, ketika disinggung soal pengalamannya itu, Rudy tak serta-merta mengklaim paham betul titik-titik pergerakan teroris di sana. “Yang pasti masyarakat di sana sudah tahu saya,” ujarnya.[Cnn/Dod]