Gubernur: “Dilarang Bicara Maluku”
TRANSINDONESIA.CO – Gubernur Maluku Said Assagaf mengingatkan setiap orang yang tidak memahami persoalan daerah Maluku termasuk pengelolaan gas alam di blok migas Masela jangan mengeluarkan pernyataan tidak berdasar.
“Ketika di Jembatan Merah Putih (JMP) saya tegas bilang orang yang tidak paham tentang gas dan Maluku jangan bicara!,” katanya, di Ambon, Kamis (10/3/2016).
Gubernur Said menegaskan hal itu menyusul pernyataan pengamat bahwa kebijakan pemprov tidak prorakyat terkait rencana pengelolaan migas di Blok Masela.
“Yang mewakili aspirasi rakyat Maluku cuma gubernur dan DPRD, di luar itu tidak ada, catat itu!,” tegasnya.
Gubernur mengaku telah diundang Presiden Jokowi untuk mengikuti rapat kerja terbatas di istana negara yang dihadiri Wapres JK serta 16 meneteri pada pekan lalu.
“Presiden bilang kepada para menteri, kita dengar aspirasi daerah karena ada gubernur di sini, dan saya katakan Pak Presiden x ada di laut, x ada di darat, kita mau cari x tambah satu itu ada di mana, kalau ada di darat kenapa kita pilih laut dan sebaliknya demikian,” ujar gubernur.
Gubernur juga mengingatkan agar kejadian seperti di Aceh tidak terjadi di Maluku.
“Karena dengan gas yang ada Aceh, hanya satu kabupaten yang berkembang yaitu Lhoksemuawe sementara kota lainnya tidak maka ada kecemburuan sosial. Ini tidak boleh terjadi di Maluku, semua kabupaten harus bangkit bersama-sama ketika masalah itu berkembang,” tandas gubernur.
Ia menambahkan, membangun Maluku harus dengan ketegasan, dan dirinya tidak akan pernah mundur untuk hal itu.
Membangun Maluku, kata gubernur, harus dengan hati yang bersih agar bisa mencapai kejayaan. Kalau hati busuk, maka hanya akan ada kehancuran.
“Jadi harus berani, dan saya sudah minta presiden agar putusan yang diambil kelak tidak menyengsarakan masyarakat Maluku,” katanya.
Presiden, kata gubernur, sudah pula mendapatkan hasil dari kajian konsultan internasional sehingga tahu kekurangan dan kelebihan dari bangun kilang di laut ataupun darat.
“Tolong pemberitaannya yang benar, kalau ada yang hajar, hajar saja jangan kalian (wartawan-red) takut, omongan berdebat saya siap, saya tidak punya kepentingan di laut atau darat tetapi kepentingannya adalah rakyat Maluku,” jelas gubernur.[Ant/Kum]