Polisi Temanggung Tangkap 50 Orang Latihan Militer di Gunung Sumbing
TRANSINDONESIA.CO – 50 warga yang tergabung dalam organisasi Jaringan Ansorut Syariah (JAS) diamankan jajaran Polres Temanggung, Jawa Tengah, kemaren.
Mereka diamankan saat melakukan pelatihan militer di kawasan lereng Gunung Sumbing. Penangkapan rombongan dilakukan di rumah warg Dusun Jambon, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Temanggung, sekira pukul 16.00 WIB.
Mereka terindikasi, 30 warga berasal dari JAS asal Solo dan 20 orang berasal dari warga Gandurejo, Bulu, Temanggung.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Aloysius Liliek Darmanto membenarkan adanya pelatihan semi militer yang diikuti 50 orang di lereng Gunung Sumbing tersebut.
“Ya benar, kami amankan. Karena adanya laporan masyarakat yang resah akan aktivitas mereka di sana (lereng gunung Sumbing), ” kata Lilik dihubungi dari Semarang, Sabtu (20/2/216).
Menurut Lilik, temuan itu awalnya dilaporkan masyarakat sekitar yang curiga adanya puluhan orang yang masuk dalam gerakan radikal melakukan pelatihan di gunung. Warga akhirnya melaporkan aktivitas itu ke Polsek dan Polres Temanggung.
“(Polisi) lalu menggeledah di mobil yang terparkir, dan ditemukan beberapa pucuk senjata angin,” kata Liliek.
Diduga, sejumlah anggota JAS merupakan rekrutan baru yang hendak menjalani pelatihan kemiliteran . Peserta dari Solo diketahui datang ke desa Gandurejo pada 19 Februari 2016 pukul 00.00 WIB. Rombongan transit di rumah warga sebelum melakukan pendakian esok harinya.
Saat diamankan polisi, para peserta mengenakan sepatu PDL, celana hitam PDL, kaos JAS, rangsel punggung, alas tidur. Polisi juga mengamankan sebanyak lima pucuk senapan angin, 3 buah sangkur 1 tas yang berisi buku dan berdera lambang keagamaan dan barang bawaan lain.[Viv/Ats]