Desa sebagai Pemasok Kebutuhan
TRANSINDONESIA.CO – Awal terbentuknya sebuah desa di masa lalu sangatlah unik, kenapa? Terbentuknya suatu desa di karena tidak terlepas dari potensi yang ada pada saat itu dan teknologi yang mereka miliki, misalnya dari yang bersifat nomaden kemudian menetap di suatu tempat dengan mengelompokan yang disebut pradesa, kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan potensi yang ada pada desa.
Desa sebagai kesatuan masyarakat memiliki kesamaan tiga hal yang dalam masyarakat Jawa adalah, rangka (wilayah), darah (satu keturunan), dan wilayah (ajaran/adat istiadat) dan ini merupakan sebuah modal atau potensi yang dikembangkan untuk terbentuknya sebuah desa.
Terdapat dua macam potensi yang dapat menjadikan suatu desa itu berkembang dan maju, pertama potensi fisik, yang meliputi, air, iklim, lingkungan geografis, flora dan fauna, Kedua potensi non fisik, meliputi, masyarakat desa dengan corak dan interaksinya, lembaga-lembaga sosial desa dan aparatur desa.
Perkembangan potensi yang ada di desa, mulai dari sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), dan cara masyarakat desa membudidayakan potensi yang ada di desa untuk kelajutan perkembangan masyarakat yang ada di kota, secara tidak langsung masyarakat desa sudah memberikan kortibusi besar terhadap kelajuan ekonomi bangsa.
Secara umum potensi yang ada di desa dapat dideskripsikan dengan aspek yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan mata rantai dari system aspek kehidupan masyarakat kota, berbangsa dan bernegara, mulai dari aspek SDA, aspek SDM, aspek skonomi, sosial budaya, tradisi dan adat istiadat yang masih kental dipegang oleh masyarakat desa.
Aspek SDA
Dilihat dari aspek sumber daya alam didesa pendapatan masyarakatnya bertumpu dari hasil pertanian, pekebunan, peternakan dan lain sebagainya, potensi desa dalam hal ini masih cukup besar, potensi yang sudah ada dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan secara maksimal.
Semisalkan pertanian dari hasil panennya masyarakat desa secara tidak langsung sudah menyumbang kebutuhan pokok ekonomi masyarakat kota dengan menjual hasil panennya, dalam hal ini mayarakat pedesaan sudah memberikan sumbangsih besar terhadap laju kehidupan masyarakat kota.
SDM
Jika dilihat dari sumber daya manusia, masyarakat desa bisa dikatakan masih kurang memadai dari faktor Pendidikan misalnya kebanyakan masyarakat desa belajar sampai duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Permasalahan ini muncul dikarenakan tingkat Pendidikan yang masih sangat rendah, penyebabnya dikarenakan kurangnya biaya sekolah, itulah sebab faktor terkendalanya laju pendidikan yang ada didesa.
Mungkin hanya segelintir orang saja yang mau meneruskan pendidikan sampai duduk dibangku perkuliahan, masyarakat desa dalam hal pendidikan masih dikatakan kurang optimal, akan tetapi tidak menyurutkan rasa semangat masyarakat desa untuk membangun dan mengembangkan sumber daya alam yang ada desa.
Solusinya dalam persoalan Pendidikan yang ada di desa, penulis kira, pemerintah perlu melakukan sosialisasi memberikan dana bantuan operasional biaya pendidikan gratis dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai pada tingkat Perguruan Tinggi (PT), agar masyarakat desa secara umum dapat memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal dan menyeluruh, untuk menunjang laju perkembangan perekonomian Negara Indonesia.
Selain itu pemerintah juga sudah sepatutnya memberikan apresiasi terhadap masyarakat desa yang sudah memberikan sumbangsih besar terhadap kemajuan Negara Indonesia dengan keuletannya masyarakat pedesaan membudi dayakan tradisi menanam padi, berkebun, dan berternak untuk menghidupi kebutuhan masyarakat yang ada dikota.
Penulis: Awadudin Ankrih [Sekertaris Bidang Keilmuan di Himpunan Mahasiswa Banten dan Penggiat Kajian di Koalisi Mahasiswa UIN Jakarta]