IPW Pertanyakan Dana Piala Bhayangkara

TRANSINDONESIA.CO – Indonesia Police Watch (IPW) mempertanyakan dana penyelenggaraan Piala Bhayangkara, yang rencananya kan digelar di Palembang, Sumatera Selatan pada 27 Februari 2016. Selain itu, IPW mendesak Kapolri Jenderal Badroeddin Haiti untuk segera membatalkan turnamen yang dinilai tidak mendatangkan manfaat banyak bagi Polri.

Sebab tugas Polri adalah menjaga keamanan di negeri ini dan bukan latah ikut-ikutan mengurus sepakbola nasional yang saat ini sedang curat marut karena ulah mafia sepakbola.

“Banyak pertanyaan dari sejumlah pihak, terutama para jenderal senior kepolisian, kenapa Polri ikut-ikutan latah membuat turnamen sepakbola dengan label Piala Bhayangkara. Apakah Polri sudah tidak punya kerjaan lagi sehingga harus latah ikut ikutan membuat turnamen sepakbola. Padahal ancaman terorisme masih tinggi dan angka kejahatan masih sangat tinggi, Januari 2016 saja ada 34 orang dibunuh pelaku kejahatan, bahkan di januari 2015 ada lima anggota Polri dibunuh pelaku kejahatan,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Pertanyaannya kata Neta, dari mana Polri mendapatkan dana untuk membiayai Piala Bhayangkara yang nota bene biayanya mencapai ratusan miliar. Sementara selama ini Polri selalu mengeluh kekurangan dana operasional, bahkan untuk bahan bakar mobil patroli saja Polri hanya mampu memberikan lima liter premium perhari.

“Tapi ironisnya, kok bisa bisanya Polri membuat Piala Bhayangkara yang menghabiskan dana ratusan miliar rupiah. Apakah elit-elit Polri tidak memahami perasaan jajaran kepolisian di lapangan yang terpaksa harus pungli untuk menutup biaya operasionalnya, sementara di atas asyik-asyikan menghambur-hamburkan ratusan miliar untuk membuat Piala Bhayangkara yang tidak jelas manfaatnya,” terang Neta.

Ilustrasi
Ilustrasi

Sangat disayangkan, jika Polri menghambur hamburkan uang tanpa manfaat yang jelas. Sebab turnamen sepakbola Piala Bhayangkara tidak ada manfaatnya bagi institusi Polri maupun anggota Polri secara keseluruhan.

“Yang ada justru akan mempermalukan institusi Polri, jika honor pemain dan hadiah untuk pemenang tidak diberikan tepat waktu, seperti beberapa turnamen sepakbola terdahulu,” ucapnya.

Untuk itu lanjut Neta, Kapolri harus membatalkan Piala Bhayangkara. Polri tidak perlu pencitraan dengan membuat turnamen sepakbola. IPW berharap Polri konsentrasi saja dengan tugasnya menjaga kamtibmas, mendeteksi kemungkinan serangan teror bom dari ISIS dan menekan angka kriminalitas yang kian tinggi.

“Daripada dana ratusan miliar rupiah untuk membuat Piala Bhayangkara yang tidak jelas manfaatnya, lebih baik dananya dialokasikan untuk memperbanyak patroli polisi di daerah-daerah rawan dan strategis, yang jelas-jelas bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.[Lin]

 

Share