ISIS Klaim Bom Jakarta
TRANSINDONESIA.CO – ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terpadu bom dan senjata api pada hari Kamis di Jakarta yang menewaskan tujuh orang, termasuk seluruh lima penyerangnya.
Kantor berita Aamaq yang terkait ISIS menyatakan serangan di kawasan kelas atas di Jakarta Pusat itu “menarget warganegara asing dan pasukan keamanan yang bertugas melindungi mereka.”
Sebelumnya, juru bicara kepolisian nasional Indonesia Anton Charliyan mengatakan sebuah kelompok berafiliasi dengan ISIS kemungkinan besar melancarkan serangan, dan bahwa para penyerang kemungkinan besar berupaya meniru serangan-serangan teror baru-baru ini di Paris.
Kekerasan itu dimulai dengan serangkaian ledakan menjelang tengah hari di kawasan dekat pusat perbelanjaan kelas atas, hotel-hotel mewah, kantor-kantor kedutaan besar dan gedung-gedung perkantoran lainnya. Secara keseluruhan, ada enam ledakan yang dilaporkan.
Militan terlibat dalam baku tembak sengit dengan polisi sepanjang hari. Pada sore hari, pihak berwenang menyatakan serangan berakhir, seraya menyatakan keseluruh lima militan tewas. Dua warga sipil, termasuk seorang warganegara Belanda juga tewas, kata polisi.
Pihak berwenang Indonesia pada November lalu menerima ancaman dari ISIS mengenai serangan terpadu di ibukota.
“Sekitar Natal dan Tahun Baru ada ancaman dari ISIS bahwa mereka akan melakukan apa yang mereka sebut ‘konser’ di Jakarta, artinya mereka akan meledakkan bom di beberapa tempat secara bersamaan,” katanya seperti dikutip dari laman Voa, Kamis (14/1/2016).
Sedikitnya satu serangan terjadi di dekat kedai kopi Starbucks yang kerap dikunjungi orang-orang asing. Starbucks kemudian menyatakan menutup seluruh gerainya di Jakarta sebagai pengamanan.
Menurut para saksi mata, beberapa ledakan disebabkan oleh pelaku serangan bom bunuh diri, meskipun pejabat kepolisian menyatakan para penyerang melemparkan granat sewaktu mereka berlalu dengan sepeda motor.
Presiden Joko Widodo, berbicara di sebuah stasiun televisi setempat, mengutuk “aksi-aksi teror” itu, seraya menekankan pihak berwenang sedang berupaya menanggulangi situasi.
“Bangsa dan rakyat kita tidak boleh takut. Kita tidak akan dikalahkan oleh aksi-aksi teror ini. Saya berharap masyarakat tetap tenang,” kata presiden, yang sedang melawat ke Jawa Barat.
Para pemimpin di kawasan juga menyatakan belasungkawa dan meningkatkan langkah-langkah keamanan.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengutuk kekerasan itu dan menawarkan “bantuan apapun yang mungkin diperlukan Indonesia untuk menanggapi serangan-serangan ini.”
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan ia “terkejut dan sedih” oleh serangan itu. Malaysia “siap membantu dengan cara apapun,” katanya melalui Twitter.
Kepolisian Malaysia menyatakan mereka meningkatkan kewaspadaan keamanan ke “tingkat tertinggi,” menambah patrol polisi di tempat-tempat umum dan meningkatkan pemantauan terhadap para tersangka teroris.
Di Singapura, para pejabat menyatakan mereka “sangat terkejut” atas serangan di Indonesia dan juga meningkatkan langkah-langkah keamanan.(Dod)