Wayang Tanpa Dalang, Ya Ngarang-Ngarang

TRANSINDONESI.ACO – Wayang tampil dalam panggung karena ada dalangnya, mengatur, menata bahkan menggerakan dan memainkan karakter-karakternya. Wayang tidak mungkin pethakilan sendiri tanpa didukung atau dimainkan oleh sang dalang.

Wayang simbol kehidupan, manusia hidup karena ada sang pemelihara dan sang pengatur kehidupan. Bagi yang tidak berkeyakinan kepada Tuhan menganggap hidup sebagai bagian dari proses kehidupan yang ada karena proses-proses alamiah saja.

Tatkala ditanya tentang hidup, apa yang menghidupkan, mengapa setelah sang hidup pergi meninggalkan fisik dan kehidupan ini menjadi bangkai?  Mereka pasti juga akan kebingungan bila ditanya seperti apa wajahmu sebelum lahir, setelah mati akan seperti apa dan menjadi apa itupun juga akan simpang siur.

Ilustrasi
Ilustrasi

Hidup memang ada yang memberi kehidupan dan ada yang mengaturnya walaupun manusia sebagai mahkluk paling sempurna diberi kebebasan untuk menemukan, memaknai, mengeksploitasi bahkan mengembangkan kehidupan dengan segala akal dan budinya.

Akal budi membawa manusia kepada hidup yang semakin memanusiawikan dan semakin memberikan ruang bagi perlindungan, pengayoman dan pelayanan untuk menjdi manusia yang seutuhnya.

Disinilah manusia bisa menggerakan manusia lainnya, memberdayakan, memberi peluang dan kesempatan bagi hidup manusia untuk semakin meningkat kualitas hidupnya. Namun sebaliknya manusia kadang bisa lupa daratan merasa bisa menjadi dalang dan mematikan atau merusak kehidupan orang lain dengan segala keangkuhan dan keserakahannya.

Semua ingin dan akan direguknya, dijadikan budak olehnya sebagai bagian dari kejumawaan yang lupa bahwa di atas langit masih ada langit.

Kesempatan menjadi dalang adalah amanah untuk menunjukkan pengabdiannya kepada sang khalik dan sesame manusia. Ia bukan semena-mena tetapi tegas dan penuh wibawa membawa kepada suatu kehidupan bagi banyak orang  yang meningkat kualitasnya.

Kekuasaan, kewenangan inilah amanah kepercayaan. Wayang tanpa dalang bukan siapa dan ngarang-ngarang, akan gila juga bila wayang tampil tanpa dalang. Dalangpun tatkala menggunakan power dan  kewanangannya adalah refleksi dari kemanusiaanya sendiri. .(CDL-09012016)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share