“Parkir Nasional”, IPW Minta Kapolri Evaluasi Kakorlantas Polri

TRANSINDONESIA.CO – Sistem pengamanan Malam Natal 2015 yang dilakukan Polri di seluruh Indonesia patut diapresiasi. Sebab situasi keamanan dan ketertiban masyarakat terjaga dengan kondusif.

Namun, Indonesia Police Watch (IPW), menyesalkan Polri kebobolan dalam mengantisipasi situasi arus lalulintas, sehingga kemacetan parah terjadi selama tiga hari terakhir di jalur Pantura Jawa.

“Kecerobohan yang dilakukan jajaran Korlantas Polri, terutama dalam mengantisipasi kemacetan parah di musim liburan Natal dan Tahun Baru ini. Untuk itu Kapolri perlu mengevaluasi Koorlantas Polri agar kasus serupa tidak terulang. Kecerobohan jajaran Korlantas Polri terlihat dari tidak adanya persiapan dalam menghadapi dan mengantisipasi situasi lalulintas menjelang libur panjang Natal 2015 dan Tahun Baru 2016,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane di Jakarta, Jumat (25/12/2015).

Lebih lanjut Neta menyatakan, berbeda dengan jajaran Bareskrim dan Densus 88 Anti Teror yang melakukan antisipasi secara ketat serta melakukan berbagai penggerebekan ke kantong-kantong radikalisme, sehingga gerakan aksi-aksi teror bisa diantisipasi.

Kemacetan megular di Tol Palimanan.(Ist)
Kemacetan megular di Tol Palimanan.(Ist)

“Terbukti pelaksanaan malam Natal 2015 berjalan aman,” kata Neta.

Sebaliknya kata Neta, akibat kecerobohan jajaran Korlantas Polri kemacetan parah ‘menyergap’ jalur Pantura Pulau Jawa.

Mulai dari Pelabuhan Merak, Jalan Tol Merak menuju Jakarta, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Cikampek hingga Jalan Tol Cipali macet total sejak 23 Desember malam hingga 25 Desember pagi ini.

Tanda-tanda akan terjadinya kemacetan parah sebenarnya sudah terlihat sejak 23 Desember malam. Saat itu pintu keluar Jakarta ke arah Timur sudah sangat padat dan tak terkendali. Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Cikampek, Jalan Kalimalang, Jalan Casablanca, Jl Arteri Kalender, Jl Raya Pulogadung sudah padat dan macet parah.

“Tapi ironisnya, tak satu pun polisi lalulintas terlihat di jalanan. Hingga pukul 00.30 tanggal 24 Desember, tak terlihat polisi di jalanan. Polisi baru terlihat pada 24 Desember pagi ketika situasi lalulintas Pantura makin tak terkendali,” ujarnya.

Kakorlantas Polri, Irjen Condro Kirono, baru melakukan patroli udara pada 24 Desember siang. Akibatnya situasi lalulintas Pantura sudah kacau balau.

“Kecerobohan Koorlantas Polri ini sangat disayangkan. Padahal saat Lebaran 2015, jajaran Korlantas bekerja cermat dalam mengantisipasi arus mudik. Jadi, walaupun lalulintas sangat padat, pagar betis yang dilakukan Polri tetap bisa mengurai kemacetan mudik Lebaran. Tidak seperti di liburan Natal, situasi lalulintas tidak terkendali dan polisi terlambat tiba di jalanan. Akibatnya titik titik rawan kemacetan ‘mengunci’ dan pengguna jalan terjebak puluhan jam di jalan tol,” terangnya.

Untuk itu, Kapolri harus segera mengevaluasi jajaran Korlantas Polri yang bertujuan agar ada keseimbangan kinerja di Polri dalam menghadapi even even penting, seperti Natal dan Tahun Baru.

“Di satu sisi Bareskrim dan Densus 88 sudah bekerja maksimal mengantisipasi teroris, seharusnya jajaran Korlantas juga mampu mengantisipasi kemacetan lalulintas agar jalan tol tidak menjadi arena ‘parkir nasional’ atau parade kemacetan nasional,” kata Neta.(Yan)

Share
Leave a comment