Musuh Dari Dalam Menggunting Dalam Lipatan

TRANSINDONESIA.CO – Siapa musuh terbesar kita? Yang paling kuat adalah dari dalam sendiri. Secara pribadi yang menjadi musuh kita adalah diri kita sendiri, dari niat, pikiran, perkataan hingga perbuatan.

Dalam kelompok siapa yang menjatuhkan atau menghancurkan kelompok ini? Salah satu penyebab utamanya juga adanya serangan dari dalam, yang berkhianat membuka peluang virus dari dalam untuk bisa masuk dan menghancurkan.

Bahkan musuh bangsa pun juga dari dalam bangsa itu sendiri. Penghancuran pertahanan dan pelemahan kekuatan dapat dipastikan karena sumber daya yang diperebutkan dengan cara-cara yang tidak fair atau dengan pendekatan personal yang sarat KKN.

Ilustrasi
Ilustrasi

Mengadu domba, saling serang dan saling menghantam sesama kawan merupakan suatu trik yang dilakukan agar tiadanya soliditas. Isu yang dihembuskan akan diperkuat dengan sstem-sistem tidak fair dalam birokrasi.

Isu yang dihembuskan merupakan pembusukan sehingga saling mencurigai, saling menjatuhkan, saling menyangkal bahkan saling berebut kewenangan. Telikungan tajam dari hulu sampai hilir bisa dilakukan oleh orang-orang dalam sendiri.

Pendominasian sumber daya akan dilakukan dengan cara apa saja demi kepentingan pribadi dan kelompok.

Parahnya lagi, jika kehilangan akal sehat dan menghilangkan nalar dan keobyektifan. Bagi yang kuat akan semakin merajalela dan semakin dominan dan mendominasi dalam penguasaan sumber daya.

Bagi yang lemah akan tersingkirkan bahkan bisa saja dimatikan, tidak diberi kesempatan bernafas lebih panjang.

Menjadi kuat dan berdaya tahan tentulah adanya nalar dan harapan dalam mencari solusi, sehingga soliditas akan semakin kuat bahkan loyalitaspun semakin mendalam.

Ajaran-ajaran Tri Dharma merasa memiliki, merasa bertanggung jawab dan merasa ikut andil bagian dalam berbela rasa semakin kuat dan menjadi daya tangkal atas penghancuran dari luar.(CDL-Jkt251215)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share