Formasu Rilis Empat Calon Pemimpin Masa Depan Sumut

Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan.
Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan.

TRANSINDONESIA.CO – Forum Masyarakat Sumatera Utara (Formasu) telah melakukan beberapa analisa dan langkah menelusuri sosok intelektual muda yang layak dan patut digadang-gadang menjadi pemimpin masa depan Sumut 2017 – 2022.

“Ada empat sosok muda intelektual yang menjadi sorotan kami dari Formasu layak dijadikan pemimpin masa depan Sumut,” kata Ketua Presidium Formasu, Syahruddin,ST didampingi Sekjen Formasu, Dody Ispriandy kepada wartawan pada refleksi akhir tahun 2015 Formasu di Jakarta, Minggu (13/12/2015).

Menurut Syafruddin, keempat tokoh muda intelektual yang memiliki jiwa kepemimpinan merupakan pemuda asal Sumut yakni, Edi Saputra Hasibuan (saat ini komisioner Komisi Kepolisian Nasional), Muhamad Joni,SH (Ketua Masyarakat Konstitusi Indonesia dan praktisi hukum), Musa Rajeck Shah alias Ijeck (Ketua PMI Medan dan pecinta otomotif) dan Abdullah Rasyid ( Ketua Umum pertama BM-PAN, aktif di CIDES, mantan Direktur PPK Kemayoran dan mantan staf khusus Menko Perekonomian).

“Keempatnya  merupakan orang muda yang memiliki leadership, integritas, serta memiliki karir dibidang masing-masing dan juga orang muda yang dinamis,” kata Syafruddin.

Kedinamisan keempat okoh muda ini juga memiliki kepemimpinan dan terutama kepedulian terhadap Sumut untuk membangun Sumut.

Dimana pada dua periode kepemimpinan Sumut yang terjadi kekacauan hukum sebagaimana diketauhi masyarakat luas bahwa dua periode berturut-turut Gubernur Sumut terganjal hukum okeh KPK, sehingga Formasu lebih melihat sosok muda yang patut dijadikan pemimpin masa depan Sumut.

Halnya, Edi Saputra Hasibuan yang memiliki karir dari jurnalistik sebagai wartawan kini menjabat sebagai komisioner Kompolnas patut diperhitungkan menjadi pemimpin masa depan Sumut.

“Dari track record yang dimiliki Formasu, Edi Saputra Hasibuan punya kedinamisan sebagai tokoh muda, dia juga dikenal dekat dengan para petinggi di Polri dan selama ini dapat membina hubungan yang baik, sehingga patut menjadi pemimpin masa depan Sumut,” kata Syafruddin.

Dikatakannya, Edi Saputra yang selama ini telah turun langsung ikut membidani pemekaran Kabupaten Padang Lawas dan turut Abdul dalam pembangunan dikampung halaman itu banyak didukung masyarakat khususnya daerah Selatan Sumut.

“Memang Edi Saputra Hasibuan lebih fokus dan banyak didukung didaerah Selatan Sumut, karena itu dia patut dijadikan salah aatu tokoh muda masa depan Sumut pada 2017 mendatang,” ujarnya.

Ditanyakan apakah Formasu tidak terlalu dini dalam mengungkap calon pemimpin Sumut mengingat masih 2017  Pilkada Sumut berlangsung, Syafruddin mengatakan hal ini perlu dibuka sekarang agar masyarakat tahu dan bisa memantau langsung dalam satu tahun penuh.

“Ini kami buka agar masyarakat Sumut tidak memilih pemimpinnya seperti memilih kucing dalam karung. Jangan tampak baik diluar tetapi sesungguhnya banyak permasalahan hukum yang menjerat. Kita sudah dua periode memiliki pemimpin yang akhirnya kesandung hukum. Formasu tidak ingin hal ini terjadi lagi pada Pilkada 2017. Karena itu masyarakat bisa mengawasi keempat calon pemimpin muda masa depan Sumut yang kita cintai bersama,” katanya.

Formasu lanjut Syafruddin mencoba mesosialisasikan keempat tokoh muda calon pemimpin Sumut ini, pada perjalannya nanti semua yang akan menilai adalah masyarakat Sumut.

“Mulai tahun 2016 Formasu akan melakukan penjajakan kepada masyarakat Sumut pada empat nama orang muda ini. Pada tahapan pertengahan 2016 maka akan jelas bila penolakan masyarakat serta akan terbukanya bila ada hal-hal negatif yang bisa mengganjal keempatnya. Pada akhirnya keempat nama ini bila lolos dari penilaian masyarakat Formasu akan mendorong dan  menawarkan baik pada partai maupun pada masyarakat agar keempat tokoh muda ini bisa dibawa ke Pilkada apakah nanti akan dicakonkan menjadi gubernur atau wakil gubernur ini semua berpulang pada partai politik dan masyarakat yang mendukung nanti,” terangnya.

Syafruddin mengingatkan masyarakat Sumut dimana refleksi akhir tahun Formasu Sumut menjadikan keprihatinan dari drama para elit pemerintahan secara nasional dan juga Sumut yang terpapar masalah korupsi, kolusi dan nepotisme.

“Karena itu memasuki tahun 2016, kita harus mencari pemimpin yang jelas dan mencari kandidat atau sosok untuk Sumut kedepan yang tidak terkontaminasi, yakni berasal generasi baru, punya track record yang bisa ditelusuri, baik secara pribadi, organisasi juga aktivitas selama ini dan punya visi dan misi membangun Sumut,” kata Syafruddin.(Rel/Lin)

Share