
TRANSINDONESIA.CO – Gara-gara mengangkat (melansir) tandan sawit, Rojali (30 tahun) warga Telayap terpaksa mendekam di sel Polres Pelalawan, Riau, yang disuruh majikannya Jais, dari kebun plasma dikawasan perkebunan PT.Adei, Desa Telayap, Pelalawan.
Keterangan yang diperoleh dari isteri Rojali Minggu (6/12/2015), mengatakan bahwa suaminya disuruh Jais untuk melansir tbs dari kebun milik warga MT.Siregar mempergunakan mobil truk cold disel milik Jais.
Pihak keamanan perusahaan PT.Adei langsung menuduh Rojali sebagai pelaku pencuri buah sawit perusahaan dan kemudian digelandang ke Polres Pelalawan untuk ditahan.
Dalam proses penyelidikan, akhirnya Rojali dituduh mencuri sawit milik Pt.Adei. Anehnya, dari hasil pemeriksaan, Jais yang menyuruh Rojali melansir sawit tidak ditahan, dan dijadikan sebagai saksi serta MT Siregar yang mengaku pemilik buah sawit juga dijadikan sebagai saksi.
“Tolonglah bantu keadilan suami saya pak, saya tak terima suami saya dituduh mencuri, sementara pelaku utama yang menyuruh sawit dilansir adalah Jais. Suami saya tak tahu apa-apa,” isak isteri Rojali
Ibu beranak dua itu menyesalkan hukum, seraya menyatakan bila suaminya di tahan, Jais pun seharusnya juga ditahan.
Menurut isteri Rojali, suaminya telah mendekam dalam rutan polres Pelalawan hampir se bulan. Namun Jais yang menyuruh suaminya mengangkat buah sawit kini bebas lepas tanggung jawab.
Sementara menurut penyidik berkasnya sudah lama dikirim ke Kejaksaan Negeri Pelalawan.
Ketua Kejari Pelalawan Adnan.SH ketika dikonfirmasi membenarkan perkara pencurian sawit tersangka Rojali sudah masuk menunggu tahap pemberkasan lengkap.(Sbr)