TRANSINDONESIA.CO – Insiden tindakan kekerasan yang menimpa Satgas Unit Pengelola (UP) Perparkiran Provinsi DKI Jakarta Waosokhi Laoli, kembali terjadi. Pasca aksi penganiayaan yang dilakukan atasannya pada, Senin (7/9/2015) silam yang belum jelas penuntasannya, kini korban (Waosokhi Laoli) kembali mengalami tindakan serupa yang kali ini justru dilakukan oleh rekan-rekannya sendiri di Dinas Perhubungan, pada Sidak dengan didukung gabungan TNI-Polri Jum’at (13/11/2015)
Diduga mantan Satgas UP Perparkiran ini telah menjadi incaran oknum petinggi Dishub Provinsi DKI Jakarta dan diduga pula aksi kekerasan yang dilakukan seperti telah direncanakan oleh oknum Dishub yang merasa terusik atas sepak terjang WS Laoli yang diduga menyimpan data-data penyelewengan yang telah terjadi di Dinas Perhubungan provinsi DKI Jakarta
Merasa dirinya selalu dizalimi, WS Laoli pun mengadu pada Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mencari keadilan terhadap kasus yang menimpahnya. Didampingi Ketua LSM Peningkatan Swadaya Manusia (Pesdam) Korwil DKI Jakarta, Sidik.S untuk menemui Gubernur. Saat ditemui pada, Senin (23/11) sang Gubernur DKI Jakarta mengatakan dihadapan para awak media Dinas terkait akan dipanggil untuk dimintai penjelasan.
“Saya akan tindak tegas jika benar-benar terbukti ada oknum Dishub yang telah melakukan kekerasan dan sanksinya adalah pemecatan langsung,” tegas Ahok sapaan akrab Gubernur Provinsi DKI Jakarta ini.
Ketua Korwil DKI Jakarta LSM Peningkatan Swadaya Manusia (Pesdam), Sidik.S saat memberikan keterangan dihadapan wartawan mengatakan bahwa insiden pemukulan yang dilakukan para oknum Dishub Pusat terhadap Satgas UP Perparkiran Provinsi DKI Jakarta WS. Laoli sangat tidak manusiawi.
“Korban diduga bukan hanya dipukuli dilokasi lahan perparkiran ITC Cempaka Mas, Jalan Inspeksi Kali Item. Namun diperintahkan juga supaya ke kantor Dishub Pusat, Jatibaru Tanah Abang dengan alasan menghadap pimpinan. Namun apa lacur, mantan Satgas UP Perparkiran malah dimasukkan kesebuah ruangan dengan lampu dipadamkan dan sempat disekap serta dipukuli,” ujarnya kepada para kuli tinta, Kamis (26/11/2015)
Sidik. S menuturkan dengan terang bahwa dirinya sempat ketemu Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta. “Saya sempat bertemu Gubernur di Balai Kota. Saya katakan kepadanya bahwa Gubernur harus mengambil tindakan tegas terhadap oknum Dishub Provinsi DKI Jakara yang telah melakukan tindakan penganiayaan,” tegasnya
“Kalau Gubernur DKI tidak melakukan pemecatan mungkin akan timbul korban lain. WS. Laoli untuk kedua kalinya mengalami kekerasan fisik, yang pertama dipukul dikantor UP Perparkiran Pulo Mas, yang kedua dilahan perparkiran ITC Cempaka Mas serta kantor Dishub Pusat Jatibaru. Dan sudah berulang-ulang melakukan protes, tapi sama Gubernur Ahok belum juga ditindak,” tegas Sidik dengan nada geram
“Seharusnya tindakan tegas diterapkan dan harus dipecat pelakunya, saya katakan ini gubernur harus pecat dia. Kalau nggak bahaya bisa ada koban lagi. Saya cukup lama ketemu Gubernur dan ada titip argumen, perihal masalah perparkiran dan korban pemukulan, yakni Waosokhi Laoli,” ujarnya lagi menambahkan
Dan anehnya WS. Laoli pun terancam akan mau dipecat, yang sebelumnya telah dimutasi ke Kepulauan Seribu. Ibaratnya setelah jatuh tertimpah tangga pula. Sudah jadi korban malah mau dipecat.
“Oleh sebab itu, maka saya tandaskan semuanya pada pak Gubernur agar segera pecat para pelakunya,” ulasnya
Diakui Sidik bahwa dirinya sempat berargumentasi dengan pak Gubernur dan beliau sempat mengatakan kalau nanti saya panggil dan diperiksa bahwa kalau memang terbukti bersalah saya akan pecat terang Sidik menirukan ucapan Ahok.
“Dan Gubernur DKI Jakarta sempat marah sama saya, karena saat itu gubernur sedang jumpa pers dan saya terobos. Saya katakan sama gubernur, karena ini harus diselesaikan dulu karena sudah jadi ajang kekerasan dan tindakan kesewenang-wenangan,” jelas Sidik lagi
Yang terpenting harus ada tindakan ketegasan terhadap kasus ini. Dan Ketua LSM Pesdam Korwil DKI Jakarta ini akan tetap terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan pelakunya dipecat. “Saya akan tunggu janji Ahok,” katanya.(Idham)