Hadapi Banjir dan Longsor, BNPB Siapkan Rp 150 M

Wilayah yang dilanda banjir.(ist)
Wilayah yang dilanda banjir.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Potensi banjir dan longsor makin meningkat memasuki musim penghujan. Antisipasi harus disiapkan agar penanganan bencana menjadi lebih baik. Saat ini, bencana masih dilihat sebagai ad-hoc.

“Artinya hanya fokus saat tanggap darurat. BMKG memprediksikan musim hujan normal. Sebagian besar wilayah Indonesia sudah akan hujan pada Desember 2015. Puncak hujan diprediksikan Januari 2015,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan persnya yang diterima Transindonesia.co di Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Dikatakan Sutopo, banjir dan longsor diperkirakan akan mendominasi bencana selama musim penghujan. Puncak kejadian banjir dan longsor terjadi bersamaan dengan puncak musim hujan yaitu pada Januari.

“Dampak yang ditimbulkan cukup besar. Selama kurun waktu 1815-2014 terdapat 8.501 kejadian banjir dan longsor yang cukup besar,” katanya.

Dampak lanjut Sutopo, 31.432 orang tewas, 20,7 juta mengungsi dan menderita, dan ratusan ribu rumah rusak.

“Kerugian ekonomi yang ditimbulkan juga besar, misal ada tahun 2014 terjadi banjir Jakarta sekitar Rp5 triliun, banjir dan longsor di 16 kab/kota di Jawa Tengah Rp2,01 triliun, dan banjir bandang di Sulawesi Utara Rp1,4 triliun,” teranganya.

Untuk itu antisipasi menghadapi banjir dan longsor harus ditingkatkan. Kemenko PMK telah menggelar rapat koordinasi tingkat kementerian, lembaga dan kepala daerah pada Jumat (13-11-2015). Strategi yang perlu dilakukan untuk menghadapi banjir dan longsor antara lain rakor teknis, sosialisasi, perencanaan kontinjensi, pelatihan, pengerahan sumber daya, dan lainnya.

“Guna mendukung penanganan darurat, BNPB menyiapkan Rp150 milyar dari dana siap pakai. Dana ini diambilkan dari pos dana siap pakai Rp2,5 trilyun yang alokasinya untuk penanganan darurat bencana selama tahun 2015 untuk semua jenis bencana,” ujarnya.

Penggunaan dana tersebut disesuaikan kebutuhan, baik di tingkat pusat maupun Pemda. Selain itu, pemda juga diharapkan mengalokasi anggaran dari APBD untuk penanganan bencana di daerahnya.(Lin)

Share