Renungan di Hari Pahlawan

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Siapa yang diberi gelar pahlawan? Sering kita bertanya dan memikirkan pada saat peringatan hari pahlawan.

Pahlawan adalah orang-orang yang berjuang melawan ketidak adilan, kecongkakan dan kekejaman rezim yang menindas rakyat dan mengabaikan nilai nilai kemananusiaan.

Melawan kebodohan, keterbelakangan, diskriminasi bahkan cara-cara tipu daya dari penguasa atau yang menguasai sumber-sumber daya. Melawam korupsi, melemahkan kemajuan bangsa negara dan melawan kemiskinan, penindasan, keterpurukan berbagai sisi kehidupan maupun melawan intervensi, serangan, pendudukan asing atas kedaulatan bangsa dan negara serta masih banyak lagi kriteria kepahlawanan yang dapat dicantumkan.

Pahlawan adalah orang yang berani keluar dari main stream, arus nyaman, aman, dan barisan bebek dengan tidak lagi berteriak kwek kwek kwek……

Seorang pahlawan dengan ketulusan hati budi dan jiwan untuk larut dalam perjuangan dan perlawanan (manjing ajur ajer).

Tidak peduli apakah akan dihormati, dipuji, ada yang mengikuti bahkan tidak peduli atas keamanan dan keselamatan dirinya.

Orang yang hanya fokus pada perlawanan dan perjuangan dengan cara-cara yang mereka bisa lakukan.

Gelar pahlawan bukan direkayasa, bukan karena dibayar, membayar atau merancang sana sini, melainkan diberikan atas dampak positif dan pengakuan serta diterima serta diakuinya bahwa perjuanganya membuahkan hasil, atau benih-benih yang ditaburnya mulai bersemi.

Pahlawan tidak mencari panggung, tidak mencari wah, tidak narsis dan tidak lekat dengan ego dan akuisme.

Pengakuan atas kepahlawanan diberikan sebagai wujud ucapan terimakasih yang tidak diharapkan atau diinginkanya sama sekali, karena perjuangan, perlawanan merupakan wujud kepekaan, kepedulian serta kasihn pada sesama, alam lingkungan sebagai tanda syukur kepada Tuhan penciptanya. Perjuangan dan perlawananya refleksi kesadaran dalam wujud berbelarasa.(CDL-Jkt10115)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share