TRANSINDONESIA.CO – Gas kimia belerang yang dikenal dengan gas mustard digunakan di dalam perang kota-kota Suriah bagian utara, demikian kesimpulan para ahli senjata kimia.
Beberapa wartawan melihat laporan yang dikeluarkan oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPWC) yang menyatakan temuan penggunaan gas itu di kota Marea.
Kelompok yang menamakan diri negara Islam atau ISIS dituduh oleh kelompok pemberontak menggunakan gas tersebut.
OPWC menyatakan seorang anak bayi “kemungkinan besar” tewas karena gas itu.
Organisasi dokter tanpa batas (MSF) menyatakan mereka merawat satu keluarga yang menderita kesulitan bernapas dan melepuh ketika mortar meledakkan rumah mereka dalam serangan 21 Agustus lalu di Marea.
Tentara pemberontak mengatakan bom itu ditembakkan dari desa yang dikuasai ISIS.
Mustard belerang yang dikenal secara umum dengan nama “gas mustard” merupakan gas pengganggu yang kuat dan menyebabkan kulit melepuh serta kerusakan kulit, mata, sistem pernapasan dan bagian dalam tubuh ketika digunakan.
Laporan mengenai serangan gas ini di desa Kurdi di Peshmerga juga tengah diselidiki.(Bbc/Fen)