TRANSINDONESIA.CO – Sembilan tahun mengidap penyakit stroke dan tak kunjung sembuh, akhirnya, Joe Lukas Armadibrata, 69 tahun, memutuskan mengakhiri penyakitnya dengan bunuh diri.
Joe merenggang nyawa dengan cara menyayat lehernya sendiri dengan pisau cutter, hingga tewas.
Mayat Joe yang bertabur darah disekujur tubuhnya ditemukan di parkir lantai 4B ITC Mangga Dua, Jalan Mangga Dua Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, kemaren.
Kapolsek Metro Pademangan, Kompol Andi Baso Rahman mengatakan berdasar keterangan saksi-saksi, korban diduga melakukan bunuh diri sudah direncanakan korban sejak awal.
Keterangan sopir dan perawat korban mengatakan sebelum melakukan bunuh diri dengan menggorok leher, korban meminta dua pembantunya itu untuk mengantarkan ke pusat perbelanjaan tersebut.
“Korban minta diantarkan ke ITC bersama Wahyudi (38) selaku supir korban, dan Nur Aeni (33) selaku Baby Siter untuk berbelanja. Menurut keterangan saksi-saksi itu, diduga niat bunuh diri sudah direncanakan matang-matang oleh korban sendiri,” kata Andi, Minggu (1/11/2015).
Korban yang tiba di lokasi sejak pagi, saat itu korban bilang kepada kedua pembantunya itu bahwa ia akan ke parkiran sendirian untuk mengambil HP-nya yang tertinggal di dalam mobil.
“Korban memaksa untuk mengambil sendiri ponselnya yang tertinggal di mobil, dengan kursi rodanya. Bukan niat mengambil handphone, ternyata niat mencari lokasi strategis untuk melakukan aksi bunuh dirin. Korban awalnya berdiri dari kursi roda, lalu menyayat sendiri lehernya dengan pisau cutter, hingga darahnya tersembur keluar dan muncrat ke tembok,” katanya..
30 menit lamanya korban tak kembali, kedua pembantunya pun mencari hingga menemukan korban dalam kondisi bersimbah darah. Ditemukannya korban, saksi langsung menghubungi pihak mall dan pihak kepolisian terdekat.
“Korban langsung dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, dan kami langsung meminta keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian. Korban nekat bunuh diri diduga karena depresi. Depresi itu dilatarbelakangi karena penyakit stroke dan komplikasi yang dideritanya selama sembilan tahun, tak kunjung sembuh,” terangnya.(Min)