TRANSINDONESIA.CO – Perusahaan otomotif Volkswagen publikasikan catatan kerugian kuartal pertamanya sejak 15 tahun lalu. Tercatat 6,7 miliar euro, atau sekitar US$ 7.4 miliar sudah dikeluarkan Volkswagen, yang lebih dikenal dengan sebutan VW, untuk pembiayaan berbagai sektor akibat skandal manipulasi tes emisi pada kendaraan diselnya.
Disebut di laman Reuters pada Rabu, 28 Oktober 2015, angka ini hanyalah permulaan.
Kabar ini mencuat saat Chief Executive Officer (CEO) baru Volkswagen, Matthias Mueller hendak terbang ke Cina bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel dan beberapa pebisnis lain untuk mempromosikan sistem dagang di pasar ekspor utama.
Kepergian mereka juga dimaksudkan untuk meringankan efek negatif skandal Volkswagen yang sebulan terakhir sangat menyita perhatian publik otomotif dunia.
“Biaya untuk menutup lubang yang dihasilkan skandal ini sangat besar, tapi masih bisa dikendalikan.” kata Mueller kepada reuters pada Rabu, 28 Oktober 2015. Muller tidak secara gamblang memberi rincian angka kerugian yang timbul. Namun dia mengatakan Volkswagen telah menyewa konsultan untuk mendukung penyelidikan skandal itu dan siap menghadapi apapun konsekuensinya.
Mueller juga mengatakan, mulai saat ini Volkswagen akan fokus pada profitabilitas volume penjualan. Pendahulunya, Martin Winterkorn, berhasil membawa Volkswagen menjadi produsen mobil terbesar di dunia dengan volume penjualan produk mereka beberapa tahun terakhir.
Krisis bisnis terbesar dalam sejarah 78 tahun Volkswagen itu melenyapkan lebih dari seperempat nilai pasar saham perusahaan otomotif itu. Hal itu berujung pada mundurnya CEO Volkswagen, Martin Winterkorn. Martin Winterkorn mundur sebagai wujud pertanggung jawaban atas skandal yang menodai nama besar mereka.
Dikutip dari reuters, beberapa kritikus berpendapat bahwa volume penjualan yang sangat tinggi di jaman kepemimpinan Winterkorn mungkin secara tidak sengaja menyebabkan penggunaan perangkat manipulatif pada mesin Volkswagen.
Meskipun Mueller telah berjanji akan melakukan perubahan, beberapa analis dan investor masih mempertanyakan keputusan Volkswagen yang menunjuk Mueller sebagai pemimpin baru. Mereka berpendapat penyelesaian skandal ini masih membutuhkan transparansi lebih dari pemerintah dan serikat pekerja lokal.
Hampir enam minggu, skandal uji emisi Volkswagen terbongkar ke publik. Tekanan pada produsen otomotif raksasa Jerman itu pun semakin menjadi-jadi. Volkswagen wajib memperbaiki kurang lebih 11 juta unit produknya yang sudah terdistribusi di seluruh dunia, merancang solusi atas masalah itu, serta meyakinkan para regulator Jerman, investor, dan terutama pelanggan bahwa mereka akan mempertanggungjawabkan semuanya.(Nik)