TRANSINDONESIA.CO – Debat kandidat pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, yang digelar di Gedung Assamaleuwang diwarnai aksi pemukulan kepada seorang wartawan media cetak lokal.
Ironisnya aksi pemukulan ini dilakukan oleh sejumlah pendukung salah seorang pasangan calon bupati dan wakil bupati saat korban diseret oleh petugas keamanan.
Peristiwa tersebut bermula saat wartawan harian Radar Sulbar, Abdul Kadir, meminta izin untuk masuk gedung meliput kegiatan debat kandidat, namun dihalang-halangi oleh puluhan personel gabungan TNI-Polri.
Abdul kadir kemudian menemui Kabag Ops Polres Majene agar diizinkan masuk gedung. Namu lagi-lagi tidak diperbolehkan lantaran tidak mengantongi id card yang dikeluarkan oleh pihak KPUD.
Saat berdialog dengan Kabag Ops itulah sejumlah personel keamanan tiba-tiba menyeret korban. Bahkan saat diseret petugas keamanan sejumlah massa simpatisan calon bupati dan wakil bupati memukuli korban dari belakang dan dituding sebagai provokator.
Lantaran tidak terima dengan perlakuan aparat keamanan serta pemukulan yang dilakukan sekelompok simpatisan pasangan calon bupati, korban berencana akan melaporkan kejadian tersebut ke mapolres setempat. Debat kandidat tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati sendiri berlangsung tanpa diliput wartawan.
Bahkan warga pun mengaku kecewa dengan kegiatan debat kandidat calon bupati dan wakil bupapi yang digelar KPUD Majene yang tidak membolehkan mereka masuk ke dalam gedung.(Viv/Jei)