TRANSINDONESIA.CO – Musim kemarau selama empat bulan terakhir ini, Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kota Ternate, Maluku Utara, mencatat sebanyak 4.139 tanaman milik para petani di 11 titik terbakar di wilayah setempat.
“Kami sudah selesai mendata enam Kelurahan, sedangkan lima lainnya hingga kini masih dalam proses pendataan,” kata Kadistanhut Kota Ternate, Abdillah Bin Syeh Abubakar, di Ternate, Jumat (2/10/2015).
Dia menyebutkan, sejumlah titik api yang didata di enam Kelurahan itu telah menghanguskan sebanyak 4.139 tanaman warga di Bula, Kulaba, Tobololo, Marikrubu, Moya dan Tubo.
Titik kebakaran yang terjadi di lima Kelurahan yaitu Sango, Dufa-Dufa,Takome, Fachei dan Lelewi yang berlokasi di kecamatan Pulau Batang Dua.
“Kelurahan Sango dan Dufa-Dufa, pihak kelurahan baru memasukan nama kepemilikan tanaman yang terbakar, sedangkan Kelurahan Takome,Fachei dan Lelewi di Kecamatan Batang Dua belum memasukan data sama sekali, meski sudah ada koordinasi antara pihak Kelurahan dan Distanhut,” ujar Abdillah.
Dia mengatakan, dari 4.139 tanaman yang terbakar itu terjadi di Kelurahan Bula telah menghanguskan tanaman pala sebanyak 22 pohon, durian tiga pohon, kelapa tujuh pohon dan cengkeh dua pohon.
Sedangkan Kelurahan Kulaba terdapat 322 pohon pala, durian 95 pohon, kelapa 10 pohon dan pinang 130 pohon.
Kelurahan Tobololo, pohon pala yang terbakar sebanyak 85 pohon.
Selain itu, kebakaran hutan di wilayah Kelurahan Marikurubu menghanguskan pohon pala sebanyak 331 pohon, durian 54 pohon, cengkih 535 pohon, kayu manis 235 pohon serta bambu delapan rumpun.
“Total keseluruhan pala sebanyak 2.275 pohon, durian 192 pohon, kelapa 323 pohon, cengkeh 788 pohon, kayu manis 259 pohon, bambu delapan rumpun, kenari 26 pohon, nangka 50 pohon, mangga 26 pohon dan pinang sebanyak 192 pohon,”kata Abdillah.(Ant/Kum)