TRANSINDONESIA.CO – Dua warga negara Indonesia yang beberapa waktu lalu disandera oleh orang tak dikenal di Papua Nugini, yaitu Sudirman dan Badar, masih diperiksa secara intensif oleh Kepolisian Daerah Papua. Keduanya lebih banyak bungkam saat dimintai keterangan oleh polisi.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Suharsono mengatakan kondisi kedua WNI tersebut sehat. Sayangnya, petugas kepolisian setempat kesulitan mengorek informasi dari Sudirman ataupun Badar. “Berdasarkan pemeriksaan mereka lebih memilih diam kepada penyidik maupun keluarga sehingga kita minim mendapatkan informasi,” kata Suharsono saat dihubungi awak media, Senin (21/9/2015).
Oleh karena sikap kedua WNI yang memilih diam, polisi sampai saat ini belum mengetahui soal siapa orang yang telah menyandera keduanya. Apakah benar yang melakukan adalah kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) seperti yang diperbincangkan selama ini atau bukan.
Meski begitu, Suharsono menuturkan pihak kepolisian terus melakukan upaya persuasif agar Sudirman dan Badar mau memberikan informasi ihwal penyanderaan terhadap keduanya.
Menurutnya, yang penting sekarang adalah kondisi keduanya sudah lebih baik dibandingkan saat pertama diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Ketika itu keduanya dalam kondisi fisik yang lemah.
“Kita terus berupaya mendekatkan diri kepada mereka untuk mengetahui lebih dalam siapa dan motif pelaku melakukan penyanderaan,” kata Suharsono.
Sebelumnya kedua sandera tersebut semestinya bisa bebas Rabu (16/9) tapi terkendala faktor cuaca hingga akhirnya baru bisa dibebaskan pada Jumat (18/9). Menurut Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, helikopter penjemput sempat tidak bisa mencapai lokasi sandera karena terhalang cuaca buruk.
Sudirman dan Badar diserang di Keerom, Papua, saat sedang bekerja mengolah kayu bersama rekan-rekannya. Mereka lantas dibawa menyeberang ke Vanimo, Papua Nugini.
Tak hanya mengorek keterangan dari para korban, saat ini pihak Army Papua Nugini pun tengah intensif memeriksa para pelaku yang diduga telah menyandera Badar dan Sudirman.
Suharsono menyebutkan bahwa Army Papua Nugini telah mengamankan sejumlah orang dan memeriksa apakah orang-orang tersebut benar-benar ada kaitannya dengan penyanderaan atau tidak.
“Informasinya mereka diperiksa melihat apakah ada keterkaitan, melihat, atau mengetahui, bahkan berhubungan dengan perkara,” katanya. “Perkembangan lebih lanjut kami juga masih menunggu dari pihak Papua Nugini untuk memastikan siapa mereka dan peran mereka.”(Cnn/Kum)