Uber Petisi Ahok dan Ridwan Kamil

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Penyedia aplikasi transportasi, Uber tak tinggal diam dengan pelarangan dan pencekalan operasi bisnis mereka di Bandung dan Jakarta.

Perusahaan aplikasi berbasis San Fransisco, Amerika Serikat itu ‘melawan’ pelarangan tersebut melalui petisi online di situs mereka. Dalam petisi itu, Uber meminta dukungan publik agar bisnis mereka tetap berjalan tanpa pelarangan dari pemerintah daerah atau provinsi.

Dalam perlawanannya, Uber mempetisikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

Kepada Ahok, Uber meminta agar orang nomor satu di Jakarta itu menghentikan misi Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya yang menangkap pengemudi yang menggunakan aplikasi Uber.

“Pada hari Sabtu, 12 September, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan (DISHUB) membentuk Satgas dengan tugas menangkap pengemudi yang menggunakan aplikasi Uber dan menahan kendaraan mereka,” tulis petisi tersebut.

Dalam petisinya, Uber pun mengajak publik untuk menandatangani petisi serta mengajak pengguna internet untuk mengunggah tagar #Uber4Indonesia.

Saat ini petisi tersebut telah ditandatangani oleh 21.774 pengguna dengan target tandatangan 3226.

Ini bunyi petisi Uber secara lengkap:

Pada hari Sabtu, 12 September, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan (DISHUB) membentuk Satgas dengan tugas menangkap pengemudi yang menggunakan aplikasi Uber dan menahan kendaraan mereka.

Pengemudi ini memiliki tanggungan keluarga dan biaya yang harus dibayar. Jika berhasil, Satgas akan membuat 6000+ pengemudi kehilangan pekerjaan dan membatasi pilihanmu untuk berkendara disekitar kota. Kota-kota di seluruh dunia menikmati ride-sharing sebagai cara mengatasi kekurangan pada transportasi publik, mengurangi kemacetan, dan menyambungkan daerah yang sulit dijangkau. Inilah manfaat yang dirasakan masyarakat di lebih dari 300 kota di dunia.

Bantu pastikan Uber memiliki rumah yang permanen di Indonesia dengan memberitahukan Ahok bahwa:

– Pengguna menyukai Uber karena aman, terpercaya dan terjangkau

– Pengemudi menyukai Uber karena bisa mendapatkan penghasilan lebih, fleksibilitas tinggi (jadi boss sendiri) dan peningkatan keamanan di perjalanan dengan adanya sistem cashless/non-tunai

-Banyak kota menyukai Uber karena Uber memberikan tumpangan kepada masyarakat dan pendatang saat diperlukan, memberikan tumpangan ditempat yang umumnya kurang terjangkau, meningkatkan keamanan dan menurunkan macet dan polusi dengan mengurangi jumlah mobil di jalan.(Vvn/Din)

Share