
TRANSINDONESIA.CO – Partai Gerindra menyatakan Partai Amanat Nasional tak meminta izin atau berpamitan dengan Koalisi Merah Putih (KMP) sebelum akhirnya mengumumkan bergabung dengan pemerintah Jokowi, Rabu (2/9/2015).
“Tidak (dibahas KMP), karena pada dasarnya KMP itu sudah tidak ada lagi,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa. KMP selama ini dimotori oleh Gerindra dan Golkar.
Menurut Desmond, partainya telah memperkirakan sejak lama PAN bakal bergabung dengan pemerintah Jokowi. Oleh sebab itu partai pimpinan Prabowo Subianto itu tak kaget dengan langkah PAN.
“Itu biasa saja, sudah kami perkirakan,” kata dia.
Desmond yang di DPR menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Hukum yakin ‘membelotnya’ PAN ke barisan partai pendukung pemerintah tak akan berpengaruh signifikan di parlemen, terutama dalam pengambilan keputusan atas produk Undang-Undang yang dibahas antara pemerintah dan DPR.
Desmond justru mengatakan, partai-partai yang berada di poros KMP saat Pemilu 2014 lalu bahkan akan mendukung program pemerintah selama pro-rakyat.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan pengurus partainya menyepakati dengan suara bulat bergabung ke pemerintah setelah mendiskusikan perekonomian Indonesia yang belakangan tertekan oleh kondisi ekonomi global.
“Saatnya seluruh stakeholder negeri ini bersatu untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok, partai, dan golongan,” ujar Zulkifli.
Presiden Jokowi pun menyambut gembira keputusan PAN. Ia yakin bergabungnya PAN ke pemerintah akan meningkatkan efektivitas dan produktivitas kinerja pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.(Cnn/Dod)