TRANSINDONESIA.CO – Mantan pemimpin Malaysia, Mahathir Mohamad, bergabung dengan para pengunjuk rasa di Kuala Lumpur, hari Minggu (30/8/2015), dan menyerukan pencopotan Perdana Menteri Najib Razak.
“Satu-satunya jalan bagi rakyat untuk kembali ke sistem lama adalah dengan mencopot perdana menteri,” kata Mahathir.
“Dan untuk bisa mencopotnya rakyat harus bisa menunjukkan kekuatan. Rakyat tidak menginginkan pemimpin yang korup,” kata mantan perdana menteri berusia 90 tahun tersebut.
Tekanan kepada PM Razak berawal dari terungkapnya aliran dana sebesar US$600 juta ke rekening pribadinya.
Razak sendiri telah membantah tuduhan korupsi dan menyebut aksi selama dua hari yang berakhir pada Minggu malam tersebut provokatif.
Panitia aksi mengatakan demonstrasi menentang PM Razak diikuti oleh tak kurang dari 350.000 orang tapi polisi mengatakan jumlahnya tak lebih dari 25.000.
Para pengamat politik di Malaysia mengatakan kecil kemungkinan aksi ini membesar dan karenanya sulit bagi para demonstran untuk mendesak PM Razak mundur.
Selain tak punya pemimpin aksi yang karismatik, aksi 34 jam ini tak mendapat dukungan penuh dari partai yang mewakili kepentingan rakyat Malaysia.
Mahathir dikenal sebagai tokoh UMNO, partai yang berkuasa di Malaysia saat ini, dan tindakannya bergabung dengan para pengunjuk rasa dikecam oleh politikus partai ini, kata kantor berita Reuters.(Bbc/Nov)