TRANSINDONESIA.CO – Keluarga Hayriantira (37), Yudi Wijayakusuma mencurigai kematian keponakannya itu bukan sekedar pembunuhan secara spontan. Ia curiga pelaku Andi Wahyudi (38) telah berencana melakukan aksinya tersebut.
Kecurigaan Yudi karena sertifikat rumah dan buku tabungan milik korban sebesar Rp300 juta ikut menghilang. Selain itu dari lokasi kejadian, ponsel korban yang hilang, serta mobil milik korban yang kemudian harus dipasangkan plat palsu serta pembuatan kuasa jual beli palsu.
“Saya curiga ada orang lain yang sengaja merencanakan ini. Sekalipun tidak ada orang dibalik pembunuhan ini, pembunuhan ini sudah ia (pelaku) rencanakan jauh-jauh hari,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah dilaporkan hilang sejak November 2014, akhirnya nasib dan keberadaan Hayriantira (37), Asisten Presiden Direktur XL Axiata diketahui. Wanita yang kerap disapa Rian itu tewas ditangan Andi Wahyudi yang merupakan teman dekat korban.
Kepada petugas kepolisian, Andi mengaku telah membunuh Rian pada Oktober 2014 lalu, disebuah kamar hotel yang berada di Garut, Jawa Barat. Menurut pria itu kejadian berawal ketika keduanya hendak pergi ke setra pembutan jaket kulit di Garut.
Kemudian keduanya menginap di Hotel Cipaganti, Tarogong, Garut, Jawa Barat. Andi mengaku sebelum membunuh Rian, keduanya sempat melakukan hubungan seksual. Namun, karena ada perkataan Rian soal kejantanan, Andi naik pitam lalu membekap korban hingga tewas.
Pelaku mengatakan sempat bingung ketika mengetahui korban tewas. Akhirnya ia merendam jasad korban ke dalam bathtub berisi air panas yang ada di dalam kamar mandi.(rol/dam)