TRANSINDONESIA.CO – 127 gunung api aktif di Indonesia, 3 diantaranya masih terus meletus meski dengan status yang berbeda.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, sampai saat ini masih terus meletus dan mengeluarkan awan panas.
“Intensitasnya masih sangat tinggi. Pada Selasa (4/8/2015) terjadi guguran lava pijar sejauh 700 -1.500 meter ke arah Tenggara-Timur, 35 kali guguran, tremor menerus dan semua data seismisitasnya menunjukkan bahwa potensi tinggi erupsi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, pagi ini.
Pada pukul 11.11 WIB terjadi awan panas guguran sejauh 2.500 meter ke sektor Tenggara-Timur, tinggi kolom abu vulkanik 1.500 meter. Pukul 17.33 Wib, awan panas meluncur 3.000 m ke Tenggara-Timur.
Tinggi kolom abu vulkanik 2.000 meter. Status tetap Awas (level 4). Radius 6 km di sisi Timur dan 7 km di sisi Tenggara-Selatan harus dikosongkan. Kondisi ini menyebabkan 3.152 KK (11.114 jiwa) mengungsi di 10 pos pengungsian. Selain itu, 2.053 KK (6.179 jiwa) masih menetap di hunian sementara sambil menunggu relokasi.
Sementara, Gunung Raung di Jawa Timur dalam 3 hari terakhir terjadi peningkatan aktivitas vulkanik kembali. Pada Selasa (4/8/2015), asap kelabu kehitaman tebal tinggi 800 meter ke Tenggara, tekanan sedang, dan tremor menerus dominan 30 mm.
“Artinya, ada pasokan magma ke kawah dan terlihat erupsi lava pijar. Letusan strombolian masih terus berlangsung. Status Siaga (level 3),” kata Sutopo.
Hujan abu vulkanik di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Sempu, Songgon, Glenmore, Gambiran, dan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Hujan abu juga terjadi di Kecamatan Sumberjambe, Jember.
Berdasarkan NOTAM C0669/15 NOTAMR C0668/15 perpanjangan bandara Jember diperpanjang hingga 4-8-2015 pukul 16.00 Wib.
Sedangkan aktivitas Gunung Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara, juga masih terus erupsi meski dengan intensitas kecil.
“Tremor masih menerus dan dua kali gempa hembusan. Status Waspada (level 2),” kata Sutopo.
Sebanyak 1.791 jiwa pengungsi masih berada di 3 pos pengungsian yaitu Lanal, SKB, dan SMKN 2. Kebutuhan logistik mencukupi.(Lin)