Harapan dan Kenyataan

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Hidup adalah harapan, namun fakta dan kenyataanya berbeda bahkan bisa berseberangan dan bertentangan dengan harapan.

Harapan menunjukan ada sesuatu yang ditunggu atau yang dituju atau juga yang akan dicapai.

Tanpa harapan sama dengan mati, karena tidak ada spirit lagi yang menghidupkannya. Tidak ada lagi yang diharap, tdk ada lagi yang dinanti, tidak ada lagi asa yang akan digapai.

Hidup menjadi kering seakan semua berhenti. Harapan dan kenyataan dua sisi yang berbeda namun, bisa didekatkan atau dijembatani untuk setidaknya dapat menyatu maupun mendekat sehingga hidup bukan lagi sekedar penantian hampa, melainkan ada yang dilakukannya mendekati harapan menjadi kenyataan.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, rakyat memiliki harapan yang diamanahkan kepada para penyelenggara negara untuk mendekatkan harapan dengan kenyataan setidaknya ada jembatanya, menyempitkan gap yang ada bahkan dengan harapan bisa mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Harapan itu juga mimpi untuk kita dapat mencapai hidup yang lebih sempurna dan berkualitas.

Bagaimana tatkala rakyat seakan terhenti dalam sebuah penantian, dalam harapan yang absurd yang entah kapan tibanya, kapan terwujudnya?

Bagaimana pula jika rakyat disuguhi pula dengan kekecewaan aparatur penyelenggara negara yang mengabaikan atau menyalahgunakan amanahnya, bahkan mengejar kesenangan pribadi atau kelompok dan rakyat terus saja dijarah dan diinjak-injak?

Tentu harapan akan semakin jauh dari kenyataan. Kenyataan pahit yang menyesakan terus saja terjadi.

Pada suatu saat tatkala kejenuhan dan kondisi yang tidak tertahankan akan terjadilah perlawanan atau pembangkangan. Yang bisa menjadi civil disobidience (pembangkangan sipil), bisa juga menjadi civil dis order (anarkisme).(CDL-Jkt290615)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share