TRANSINDONESIA.CO – Pilkada menjadi harapan baru bagi pemimpin baru, itulah idealnya. Apakah disaat-saat sekarang ini masih sarat dengan kemungkinan stok lama yang itu-itu juga calonnya?
Standar-standarnya juga masih seperti yang dulu. Tatkala cara-cara lamapun masih diunggulkan dan dibangga-banggakan tanpa malu-malu, tidak menghasilkan pemimpin baru dengan harapan baru.
Stok lama, cara lama dengan standar-standar lama tidaklah semua salah atau jelek, ada yang sudah dapat dikatakan baik bahkan unggul.
Dalam konteks ini adalah, untuk mengkritisi tatkala masih manual, parsial, konvensional dan orangnya itu-itu lagi, maka potensi penyimpangan cukup besar.
Tatkala masih sarat penyimpangan, maka masyarakatpun akan hopeless, apatis, dan maju tak gentar membela yang memmbayar.
Stok lama yang berkarakter dikalahkan cara-cara money politic masih bisa menjadi harapan hanya saja cara-cara kkn memang harus diharamkan dalam pilkada serentak.
Pemaksaan, pembullyan, pengancaman, provokasi dengan kebencian, trik-trik yang sarat kepalsuan harus dijadikan pidana dan wajib ditindak tegas.
Partai politik ikut berperan aktif mendorong terselenggaranya pilkada yang sehat, bersih dengan calon-calon berkarakter.
Mengapa sumber daya manusia yang berkarakter menjadi bagian penting dalam pilkada? Para pemimpin ini nantinya akan memegang amanah, mengelola kewenangan dan kekuasaan yang luar biasa.
Tatkala orang-orang yang tidak mampu menjadi ikon perubahan dan tidak berkarakter maka political willnya tidak akan mampu menyelesaikan masalah, bahkan bisa sebaliknya menimbulkan masalah.
Pemimpin yang amanah akan membawa berkah? Ya diyakini demikian, diharapkan dinanti dan menjadi jalan pembuka kemajuan.
Pemimpin adalah orang yang memegang amanah kepercayaan untuk mencapai tujuan melalui kepemimpinanya untuk mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
Harapan menjadi lebih baik disandarkanpada sang pemimpin dengan kepemimpinannya.
Pemimpin dituntut memiliki karakter yang kuat untuk menjalankan kepemimpinannya untuk menjadikan hidup menjadi lebih, berkualitas, unggul, asri, indah, aman dan sejahtera. (CDL-Jkt150615)
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana