Penyelesaian Tapal Batas Tunggu Malaysia

Prada Wiranto (sebelah kiri) saat bertugas menjaga perbatasan Indonesia Malaysia.(dok)
Prada Wiranto (sebelah kiri) saat bertugas menjaga perbatasan Indonesia Malaysia.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdjianto menyatakan, pembahasan masalah penyelesaian tapal batas negara RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mesti menunggu kesediaan pemerintah Kerajaan Malaysia.

Hal ini diungkapkannya ketika berkunjung di Kabupaten Nunukan, kemaren, menanggapi sepanjang garis perbatasan antara RI-Malaysia yang masih bermasalah dan belum menemukan titik terang sampai sekarang.

“Masalah pembahasan batas negara antara RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan mesti menunggu kesediaan Malaysia dulu. Kalau dia (Malaysia) belum siap, kita tidak bisa paksakan juga,” ujarnya setiba di Bandara Nunukan bersama sejumlah deputi Kemenkopolhukam sekitar pukul 16.30 WITA.

Ia juga menegaskan bahwa masalah ini akan dikoordinasikan dengan Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) untuk menempuh jalur diplomatik dengan pemerintah Kerajaan Malaysia untuk membahas penyelesaian batas negara yang belum terselesaikan, khususnya antara Kabupaten Nunukan dengan Negeri Sabah.

Trans Global

Ibu Ini Siksa Putranya Hingga Tewas

Wali Kota Gorontalo Dilantik

Brazil: Pesawat Jatuh di Amazon, 14 Tewas

Mantan KSAL itu menilai pembahasan masalah tapal batas antarnegara perlu duduk bersama dengan pemerintah Kerajaan Malaysia guna mendapatkan kesepakatan yang saling menguntungkan karena berkaitan dengan wilayah hukum dan pertahanan negara.

Batas wilayah antara RI dengan Malaysia di Kabupaten Nunukan yang dianggap belum selesai dan masih saling klaim pada lima titik diantaranya Perairan Ambalat, Pulau Sebatik dan Pulau Kayu Mati.

Dalam rangka memperkuat wilayah perbatasan dengan Malaysia, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya dengan melakukan diplomasi dengan negara tetangga agar secepatnya diselesaikan.

“Pemerintah Indonesia telah berupaya maksimal untuk menyelesaikan tapal batas darat maupun laut serta udara dengan (pemerintah) Malaysia,” ujar dia.(ant/tan)

Share