Kabinet Jokowi Lambat Serap Anggaran

Kabinet Kerja
Kabinet Kerja

TRANSINDONESIA.CO – Pengamat Ekonomi Untan Pontianak Profesor Edi Suratman menilai kinerja Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo lambat dalam penyerapan anggaran, karena kementerian baru-baru dan setingkat dirjen juga masih banyak yang belum terisi.

“Sampai sekarang saja nomenklatur belum juga beres, sehingga beberapa kementerian hingga sekarang juga belum jelas, bahkan belum ada dirjen sehingga tidak bisa menggunakan anggaran,” kata Edi Suratman di Pontianak, Senin (18/5/2015).

Ia menjelaskan dampak dari lambatnya penyerapan anggaran, maka melambatnya pertumbuhan ekonomi secara nasional.

“Kita berharap, pada triwulan dua hingga seterusnya penyerapan anggaran sudah bisa maksimal sehingga bisa memicu pertumbuhan sesuai dengan target pemerintah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Edi menambahkan terkait adanya informasi reshuffle atau pergantian Kabinet Kerja. Menurut dia sudah menjadi kewenangan dan hak dari Presiden Joko Widodo.

“Tetapi yang saya lihat bukan hanya kinerja seorang menteri yang belum maksimal, tetapi ada persoalan lainnya yang lebih berat,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella saat di Pontianak, Kamis (7/5/2015) menyatakan, Partai Nasdem siap mendukung langkah Presiden Joko Widodo untuk mengganti menteri yang kinerjanya dianggap lambat atau jalan di tempat.

“Wacana tersebut pasti bukan datang tiba-tiba. Pasti sudah melewati kajian,” katanya.

Menurut dia, kalau semua menteri di kabinet sudah berjalan dengan baik, usulan pergantian tentu tidak bakal muncul.

Ia menambahkan, kemungkinan karena kinerja masing-masing menteri tidak sama, sedangkan presiden tidak mau bermain-main dengan waktu. “Mungkin ada yang sudah laju jalannya, atau malah ada yang jalan di tempat. Tujuan pergantian itu sendiri agar kabinet bisa berjalan lebih cepat,” katanya.(ant/tan)

Share