TRANSINDONESIA.CO – Homo homini lupus yang berarti manusia menjadi serigala bagi manusia lainya. Yang berasal dari kata Homo: manusia, homini: memnusiakan, lupus: serigala, semestinya homo homini salus (manusia menjadi penyelamat bagi manusia lainya).
Manusia adalah mahkluk berakal budi namun, tatkala kehilangan akal budinya dia bisa kejam melebihi mahkluk lainya.
Manusia bisa memusnahkan sesamanya dengan akal budinya yang salah penerapannya. Manusia bisa saling membunuh secara fisik maupun karakternya.
Kejahatan adalah produk dari manusia yang hilang akal budinya, apalagi dilakukan dengan penuh kesadaran, direncanakan dan sebagai wujud kesengajaan.
Akal budi merupakan kendali diri dalam manusia untuk mengatasi rasa iri dengki, dendam, sakit hati dan sebagainya. Perasaan-perasaan dalam diri manusia yang bergejolak sebagai wujud rasa iri dengki, dendam, sakit hati membuat manusia tidak bisa memaafkan.
Memaafkan merupakan kesehatan jiwa yang pertama dan utama, penyakit luka batin dalam diri manusia adalah tidak bisa memaafkan. Mampu memberi maaf berarti mampu untuk ikhlas, rela menerima, mampu mensyukuri dan mampu untuk membuat hati yang gembira.
Kegembiraan bagi hidup manusia akan menjadi pendorong rasa positif lainya untuk mampu memanusiakan manusia lainnya. Memanusiakan manusia berarti memberi hidup dan kehidupan bagi orang lain.
Sebagai mahkluk sosial, manusia tidak dapat hidup dan menghidupi dirinya sendiri. Wadah-wadah inilah merupakan jalan untuk menjadikan manusia lebih manusiawi.
Wadah atau komunitas merupakan bagian dari manusia untuk menunjukan eksistensi dan jati diri. Komunitas-komunitas inipun bisa menjadi pemangsa komunitas lainnya, tatkala ada perebutan dua sumber daya atau karena harga diri atau ego.
Semestinya, homo homini salus menjadi spirit bagi komunitas-komunitas yang ada. Mereka dapat hidup saling menguatkan, saling menolong, saling bekerja sama, saling mendukung, sehingga menjadi suatu kesatuan yang terintegrasi dan kuat.
Disinilah core dari politik untuk menjembatani agar tidak terjadi homo homini lupus dan mampu menjadikan homo homini salus.(CDL-Jkt270315)
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana