Dalang Proxy War: Mencari Momentum?

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Proxy war dalam implementasinya sudah didesign dan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengelabui kesadaran rakyat, aparat dan semua stake holder.

Untk memainkanya memerlukan momentum dalam:

  1. Menyebarkan isu ketidak adilan, diskriminasi, sara, KKN, kemiskinan, kriminalitas (begal, dukun santet, kolor ijo) kemanusiaan dan sebagainya.
  2. Menggalang solidaritas massa yang jumlaahnya besar.
  3. Melakukan penyerangan-penyerangan di dunia mayaa maupun aksi-aksi di media cetak, elektronik dan media social.
  4. Melakukan aksi massa yang bisa menjadi pembenaran dengan membangun opini publik
  5. Mencari-cari kesalahan dan melemahkan pemerintah, dan sebagainya.

Momentum waktu yang bisa digunakan sebagai contoh, peristiwa 1 Mei sebagai Hari Buruh, 10 Nopember Hari Pahlawan, 17 Agustus HUT RI, dan lain sebagainya.

Momentum waktu memerlukan tempat yang tepat sebagai representatif (istana, gedung DPR/MPR, Bundaran HI, kantor pemerintah, dan lainnya).

Disamping itu juga memerlukan aksi-aksi yang cukup mjd representasi atau mempunyai power besar dan didukung masa yang besar.

Yang tak kalah pentingnya, tokoh-tokoh dilibaatkan sebagai penyambung lidah dan membuat suasana menjadi semakin memanas.

Proxy war bukan kegiatan instan atau jangka pendek, melainkan sepanjang hayat. Perlu kesadaaran kita semua sebagai anak bangsa membangun ketahanaan warga dari berbagai ancamn.(CDL-250315)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share