Begal, Salah Kaprah atau By Design?

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – “Begal” istilah bahasa Jawa yang bermakna mencegat dan mengambil barang-barang berharga atau bahkan nyawan dari yang dicegat atau korban.

Peristiwa kriminal yang kini lagi ngetrend dikalangan masyarakat terhantui oleh begal kerap terjadi dijalanan atau kejahatan konvensional.

Kejahatan yang tergolong dengan pemberatan dan kekerasan itu sekarang ini seolah-olah diberi garis merah dan disamakan maknanya dengan begal.

Garis merah tersebut apakah by design? Kalau ya, betapa kejam dan jahatnya. Karena telah menjadi isu yang meresahkan dan seolah-olah masyakat dalam keadan krisis.

Isu belum tentu benar, dan diyakini kebenaranya serta menjadi latah. Isu begal sekarang ini selain, menakutkan juga merupakan pameran ketololan yang menunjukan ketidak cintaan terhadap bangsa dan negara.

Ada yang berkomentar, kalau masih hidup saja suka menakut-takui (bermimpi menjadi hantu?) Bagaimana kalau sudah mati nantinya (mungkin jadi babi ngepet?).

Isu yang menyesatkan disertai menghembuskan kebencian dan kontra produktif akan menjadi entry point bagi masuknya teror atau kepentingan lain yang bisa merusak, menghambat bahkan mematikan produktifitas.(CDL-jkt130315)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share