Mayat Bayi di Kolong Tol Dibakar Orangtuanya

Bayi yang ditemukan tewas dibakar di kolong tol Wiyoto Wiyono, Jatinegara, Jakarta Timur.(Dam)
Bayi yang ditemukan tewas dibakar di kolong tol Wiyoto Wiyono, Jatinegara, Jakarta Timur.(Dam)

TRANSINDONESIA.CO – Setelah dua hari melakukan penyelidikan, petugas Polsek Metro Jatinegara akhirnya berhasil mengungkap kasus penemuan mayat bayi dalam kondisi terbakar yang ditemukan di bawah Underpass Tol Wiyoto Wiyono di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin (2/3/2015) malam, yang dilakukan pasangan suami istri berinisial ST, 46 tahun dan R, 35 tahun.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, petugas berhasil mengungkap dan menangkap ST dan R di kawasan Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2015). Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, keduanya kini ditahan di Mapolsek Metro Jatinegara.

Pasangan suami istri ini tidak mempunyai pekerjaan tetap. ST bekerja sebagai pemulung dan sesekali menjual buah keliling, sementara istrinya, R, adalah ibu rumah tangga.

Kapolsek Metro Jatinegara, Kompol Dasril menjelaskan kejadian bermula pada Jumat (27/2/2015) pagi. R yang diketahui tengah hamil besar tiba-tiba melahirkan di dekat sebuah tumpukan sampah yang biasanya dijadikan tempat tinggal oleh pasangan ini.

“Bayi itu tiba-tiba dilahirkan begitu saja, dan jatuh ke bawah (tanah),” kata Dasril, Rabu (4/3/2015).

Dasril mengatakan, R yang mengetahui anaknya lahir dalam kondisi meninggal kemudian menaruhnya dalam kardus. Ia kemudian membawa kardus tersebut ke tumpukan sampah.

Trans Global

“Setelah itu, R pergi mencari suaminya. Kita juga heran dia itu kuat. Setelah melahirkan, dia mengaku jalan mencari suaminya,” katanya.

Beberapa hari kemudian, pasangan yang tidak punya tempat tinggal tetap ini akhirnya kembali ke lokasi tumpukan sampah, Minggu (1/3/2015) sekira pukul 19:00 WIB. Tujuannya untuk beristirahat malam di dekat lokasi sampah itu.

Ketika hendak istirahat, ST mengambil korek api dan membakar tumpukan sampah tersebut.

“Dia maksudnya bakar sampah supaya tidak ada nyamuk. Ketika itu, bayi yang diletakkan dalam kardus sudah tidak terlihat di tumpukan sampah. Jadi, dia bakar saja sampah yang ada di situ,” tambah Dasril.

Kata Dasril, bayi yang sudah meninggal ketika dilahirkan sebelumnya itu akhirnya ikut terbakar.

Pada Senin (2/3/2015) malam, seorang bocah, Zidan, 14 tahun, yang pulang bermain dengan temannya, melintas di jalan itu. Zidan mencium bau dari lokasi tumpukan sampah. Zidan melaporkan ke petugas sekuriti sebuah pabrik. Setelah dicek dan mendapati bayi manusia terbakar, petugas sekuriti melaporkannya ke kepolisian.(dam)

Share