Aktivitas di Jakarta, Habiskan 400 Jam Setahun di Jalan

Macet dan banjir, dua hal yang tak terpisahkan dari kota Jakarta.
Macet dan banjir, dua hal yang tak terpisahkan dari kota Jakarta.

TRANSINDONESIA.CO – Macet dan banjir, dua masalah besar yang sampai saat ini tidak kunjung teratasi di ibukota Jakarta. Bahkan Jakarta mendapat gelar kota termacet sedunia, dan menjadi kota banjir di Indonesia, membut warga Jakarta setiap hari harus mengalami kedua keruwetan tersebut.

Tak heran, bila Country Director Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Yoga Adiwinarto mengatakan, mayoritas masyarakat yang beraktivitas di Jakarta, menghabiskan waktu di jalan selama hampir dua jam.

Menurutnya, meskipun dengan angkutan umum, hal ini jelas tidaklah efisien. Rata-rata, kata Yoga, warga menempuh lebih dari 400 jam dalam setahun hanya untuk pulang-pergi dari rumah ke kantor.

“Sudah saatnya Pemerintah Provinsi dan masyarakat mendefinisikan ulang Jakarta sebagai kota tempat mencari uang dan hunian yang nyaman,” kata dia, Senin (9/2/2015).

Karenanya, ITDP mendukung Jakarta untuk menjadi kota yang compact, sehingga membuat warganya menjadi lebih aktif dan produktif. Salah satu cara mengatasi kemacetan menurutnya dengan membangun rumah susun di pusat kota harus menjadi arah kebijakan perumahan di Jakarta.

“Area seperti Kebon Kacang, Kampung Bali, Tanah Abang, Setiabudi dan juga Karet harus segera dijadikan lokasi baru untuk pengembangan apartemen murah dan rumah susun bagi kaum pekerja kerah putih,” tutur Yoga.(rol/met)

Share