Ini Kronologi Pengangkatan Black Box FDR AirAsia

Ilustrasi black bos
Ilustrasi black bos

TRANSINDONESIA.CO – Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 berhasil ditemukan. Namun, baru Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan saja, sedangkan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau rekaman suara di kokpit belum ditemukan.

Moeldoko mengungkap, penemuan black box FDR AirAsia berawal dari pencarian Tim Penyelam TNI AL sejak 2 hari lalu, atas penemuan sinyal oleh KN Jadayat. Kemudian pada pencarian hari ke-3, penyelam akhirnya berhasil menemukan kotak berwarna oranye itu.

“Saya akan jelaskan pada saat kita angkat ekor ada informasi dari KN Jadayat bahwa ada frekuensi kuat bahwa di lokasi black box sebenarnya,” ujar Moeldoko di perairan Laut Jawa, Senin (12/1/2015).

“Akhirnya kita lakukan pencarian dari titik KRI Banda Aceh ke lokasi itu dengan jarak 1,7 KM ke barat,” sambung dia.

Setelah itu, kata Moeldoko, pihaknya meminta pihak KN Jadayat mendalami sinyal tersebut. Barulah TNI AL dikerahkan ke lokasi penemuan sinyal data rekaman penerbangan ini.

“Setelah itu kita dalami ke sana, kondisinya berada di puing-puing karena arus kuat kita tarik penyelam. Informasi berikutnya sinyal lemah akhirnya prajurit kita cabut,” ungkap Moeldoko.

Sementara Komandan SAR Laut Laksamana Pertama Abdul Rasyid melanjutkan, setelah KNKT memastikan bagian black box tersebut, barulah penyelam pagi tadi mencari kembali dan menemukan barang tersebut.

“Setelah KNKT memastikan, kami kemudian melakukan pendalaman. Setelah pendalaman, penyelaman yang dikerahkan tadi pagi pada pukul 05.33, penyelam pada pukul 07.55 menemukan apa yang kita cari (black box FDR AirAsia),” pungkas Rasyid.(lp/ats)

Share