Sudah 2 Pekan Ratusan Nelayan Tak Melaut

        Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Sekitar 800 nelayan warga Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) sejak dua pekan lalu enggan melaut.

“Iya, kondisinya akibat angin kencang dan perubahan air asin menjadi tawar di sekitaran muara perairan Sei Berombang,” kata Ketua Divisi Hukum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Labuhanbatu Joko Warsito, Senin (29/12/2014).

Dijelaskan, cuaca ekstrim yang terjadi sejak sebulan lalu dan dikhawatirkan akan menimbulkan angin Baratopan, Tenggara maupun Barat Laut yang mengakibatkan tingginya ombak serta gulungan air yang kencang.

“Kalau dipaksa, kawan-kawan nelayan takut angin Baratopan dan Tenggara, sedangkan angin Barat Laut sebenarnya tidak terlalu ditakuti,” ujarnya.

Sementara, perubahan rasa air asin di sekitaran muara Sei Berombang dan Tanjung Bangsi, Kecamatan Panai Hilir yang berdekatan dengan laut lepas wilayah Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Provinsi Riau diakibatkan tingginya curah hujan.

“Kalau hujan terus-terusan, air dari atas akan berjumpa di muara Sei Berombang yang mengakibatkan berkurangnya kadar asin air, dampaknya ikan air asin pasti lari keperairan agak ketengah,” sebut Joko Warsito.

Apalagi, kata dia fasilitas sarana transportasi maupun alat tangkap ikan milik nelayan wilayah Kecamatan Panai Hilir tidak mampu berkayuh di perairan.

“Jadi, sudah hampir dua minggu inilah warga tidak melaut, jikapun dipaksa biaya pengeluaran tidak sesuai dengan hasil tangkapan. Kondisi ini akan pulih paling tidak dua bulan lagi,” paparnya.(ant/din/bak)

Share