TRANSINDOENSIA.CO -\ Lima orang tewas akibat bencana longsor di Desa Sibio Bio, Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara pada Sabtu (22/11) pukul 01.00 WIB.
“Longsor diakibatkan hujan deras dan kondisi tanah yang labil mengakibatkan lima orang tewas,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho dalam keterangan persnya.
Sutopo menerangkan, kelima korban yang terdiri dari dua kepala rumah tangga akibat rumahnya tertimbun longsor dan terseret arus sungai, yaitu: 1) Saut Marita Zebua (L, 28), 2) Ariyani Telaumbanua (P, 20), 3) Daliato Zebua (L, 20), 4) Yunita Telaumbanua (P, 18), dan 5) Butet (4 bulan, anak pasangan Dalizato dan Yunita).
“Korban rewas terdiri dari 4 orang tertimbun longsor dan 1 bayi berusia 4 bulan masih belum ditemukan karena terbawa longsor dan arus sungai,” katanya.
Selain korban jiwa lanjut Sutopo, 5 unit rumah di tebing tertimbun longsor.
“Tim SAR saat ini masih melakukan pencarian korban bayi yang belum ditemukan dengan menyusuri sungai,” ucapnya.
Dikatakan Sutopo, untuk kondisi medan berat karena perbukitan dan hutan.
Dimana daerah Tapanuli Tengah adalah daerah rawan longsor. Hampir setiap tahun terjadi longsor dan menimbulkan korban. Umumnya korban longsor adalah masyarakat yang kelas ekonominya rendah yang menempati daerah-daerah rawan longsor.
Terbatasnya kemampuan untuk memproteksi diri dan lingkungannya menyebabkan masyarakat selalu terancam dari longsor.
Puncak hujan di wilayah Sumut adalah November-Desember sehingga ancaman banjir dan longsor akan meningkat.
Pada 2014 ini, telah terjadi 337 kejadian longsor dengan korban jiwa 267 jiwa tewas. Longsor menjadi bencana yang menimbulkan korban jiwa terbesar selama tahun 2014.
Daerah yang terlanda longsor umumnya tidak luas dan menyebar luas di wilayah Indonesia yang bertopografi curam. Tidak mungkin pemerintah membangun talud di seluruh daerah rawan.
Sebab ada 274 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari longsor di Indonesia. Ada 124 juta jiwa penduduk yang terpapar dari bahaya sedang-tinggi dari longsor.(deb)