TRANSINDONESIA.CO – Ketua Satuan wartawan (Satwar) Polres Labuhanbatu, Zulkifli meminta Kapolda Sumatera Utara meninjau jabatanWakapolres Labuhanbatu yang diduduki Kompol Sony Nugroho Tampubolon bersifat arogan.
Selain itu, Satwar juga menghimbau Wakapolres agar mempelajari kembali KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) yang selama ini menjadi acuan kinerja kepolisian, karena tidak ada satu kalimatpun didalam KUHP yang memperbolehkan petugas kepolisian memijak-mijak wartawan.
Pengecaman wartawan yang dilakukan Wakapolres Labuhanbatu Kompol Sony Nugroho Tampubolon terkait aksi bentang spanduk, ketua Satuan wartawan (Satwar) Polres Zulkifli menghimbau kepada Wakapolres agar mempelajari kembali KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) yang selama ini menjadi acuan kinerja kepolisian, karena tidak ada satu kalimatpun didalam KUHP yang memperbolehkan petugas kepolisian memijak-mijak wartawan.
“Kepada Wakapolres Labuhanbatu dihimbau supaya belajar lagi tentang isi kandungan KUHP karena didalam KUHP tidak ada satu kalimatpun yang memperbolehkan petugas kepolisian mijak-mijak tahanan” ucap Zulkifli kapada wartawan, Kamis (20/11/2014).
“Sikap arogansi Wakapolres tidak mencerminkan sikap sebagai seorang perwira polisi, melainkan sudah mencerminkan sikap seorang preman, makanya dia itu lebih bagus bergaul dijalanan/pasar dan sudah tidak layak lagi bergabung dijajaran perwira polisi yang professional. Kapodla Sumut diminta untuk meninjau jabatan Wakapolres Labuhanbatu ini,” Kata Zul.
Kearogansian yang dipertontonkan Wakapolres dapat merusak citra dan mental semua prajurit polisi yang bertugas di Mapolres Labuhanbatu, karena di zaman ini prajurit polisi berusaha terus memperbaiki citra dan kinerja agar dapat lebih professional dan mandiri, akan tetapi semua harapan itu akan hancur oleh ulah Wakapolres yang arogan itu sampai berani mengatakan akan pijak-pijak wartawan jika ada yang tertangkap.
Sebelumnya, Wakapolres Labuhanbatu Kompol Sony Nugroho Tampubolon SiK intimidasi/ancam wartawan terkait aksi bentang sanduk yang dilakukan puluhan wartawan dan LSM yang awali dibundaran tugu simpang enam sampai kedepan Mapolres Labuhanbatu, Rabu (19/11/2014).
Spanduk yang dibentangkan wartawan dan LSM adalah ”Mau Sabu-Sabu datang ke Labuhanbatu, Labuhanbatu Gudang Narkoba”.
Namun justru mendapat ancaman dari Wakapolres dengan menyebut, “Nanti kau jadi target” ucap Wakapolres diruang kerja Paminal Polres Labuhanbatu kepada salah seorang wartawan yang bertindak sebagai kordinator aksi.
“Enggak takut aku, kalau gak salah” ujar wartawan itu.
Aksi arogan Wakapolres ternyata tidak hanya sampai disitu saja, dihadapan puluhan wartawan yang bersangkutan juga mengatakan, ”kalau ada wartawan yang tertangkap akan kupijak-pijak, aku sendiri yang mijaknya,” ungakap Wakapolres.
Sementara, aksi damai bentang spanduk banyak menjadi perhatian warga terutama yang sedang mengendarai kendaraan sambil melintas mereka mengatakan”cocok itu, hajar terus” ucap warga. puluhan personil polisipun terlihat ikut memantau situasi termasuk kanit Provoos Ipda.Sirait.
Atas ucapan dan ancaman yang dilakukan oknum polisi berpangkat Kompol dan menjabat sebagai Wakapolres itu sejumlah kalangan masyarakat Labuhanbatu meminta kepada Kapoldasu untuk segera meninjau kembali jabatan Wakapolres yang sedang diemban oleh Kompol Sony Nugroho Tampubolon karena dapat mencoreng nama baik Polri perbuatannya itu.(bus)