TRANSINDONESIA.CO – Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan konsisten dengan sikapnya menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi. Ia bahkan akan segera mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengingatkan baik Jokowi sebagai kepala negara maupun sahabatnya.
“Nanti setelah beliau tiba kembali di tanah air, saya akan menulis surat. Kalau perlu surat itu nanti saya serahkan sendiri agar benar-benar sampai dan terbaca langsung oleh beliau,” ujarnya kepada pers di Solo, Rabu (12/11/2014).
Walikota yang akrab disapa Rudy itu mengatakan, Jokowi pernah berjanji akan memberantas mafia migas sebelum memutuskan menaikkan harga BBM.
Sebagai sesama kader PDIP, sebagai kepala daerah, maupun sebagai sahabat, Rudy merasa wajib mengingatkan Jokowi akan hal itu.
Ia menyebut, jika memang Jokowi merasa sudah melakukan berbagai langkah maksimal terkait pemberantasan mafia migas da harga minyak tetap harus dinaikkan dengan menarik subsidinya, maka semua langkah itu harus sampaikan segamblang-gamblangnya kepada rakyat secara terbuka.
“Kalau seperti sekarang ini, kami merasa belum ada penjelasan memadai tentang langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk menekan harga BBM namun tiba-tiba semua ngotot bahwa harga BBM harus dinaikkan,” ujar Rudy.
Ketua DPC PDIP Solo ini merasa perlu mengingatkan Jokowi tentang pihak-pihak yang mungkin bermain untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya masing-masing dengan mendompleng kebijakan pemerintah. Sebagai pemimpin, Jokowi diharapkan bisa jernih dalam memilah dan memilih orang-orang yang dipercaya memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
“Mengambil keputusan tentang subsidi BBM tidak bisa dilakukan sembarangan karena menyangkut hajat hidup orang banyak yang dijamin oleh konstitusi,” tandas Rudy.(ats)