Tanggul Jebol, 26 Pemakaman di Karo Hanyut

Pemakaman di TPU Kabanjahe, Karo, hanyut diterjang air bah akibat tanggul jebol dihantam derasnya hujan.(Don)
Suasan pemakaman di TPU Kabanjahe, Karo, hanyut diterjang air bah akibat tanggul jebol dihantam derasnya hujan.(Don)

TRANSINDONESIA.CO – 26 makam hanyut diterjang air bah akibat salah satu tanggul jebol dan aliran menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) umat muslim, nasrani dan budha di Jalan Irian Ujung, Kecamatan Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara.

Sampai saat ini Pemkab Karo tidak melakukan perbaikan sedangkan distribusi tetap dikenakan pada keluarga yang dimakamkan dilokasi tersebut.

“Perhatian Pemkab Karo tidak adaperhatiian pada pemakaman umat muslim, iuran masuk untuk pemakaman dikenakan biaya Rp350.000, sesuai retribusi diterapkan Perda Karo kepada Dinas Sosial,” kata Nazir kuburan, Poniman kepada wartawan Minggu (9/11/2014).

Poniman kecewa atas tdiak adanya perhatian Pemkab Karo tersebut mengungkapkan musibah banyaknya kuburan hanyut akibat terbawak arus air bah sekitar satu minggu, dengan ketinggian mencapai satu meter.

Sementara, pihaknya telah menyampaikan pada instansi terkait tentang hanyutnya kuburan tersebut, dimana retribusi pertahun yang masuk ke PAD dari pihak TPU berkisar puluhan juta, mulai dari kuburan umat muslim, nasrani, dan budha.

“Pembangunan kubaran yang hanyut hanya dilakukan dari hasil swadaya masyarakat, yang digerakan oleh persatuan organisasi DPC Puja Kesuma Kabanjahe. Untuk itu pihak pengurus makam kuburan berterimakasih kepada umat yang saling menolong, dan membahu,” katanya.

Pengurus DPC Puja Kesuma Kabanjahe, serta Pengurus Ranting yang hadir dengan menyumbang berapa benda material untuk pembenahan kuburan tersebut mengungkapkan, bela sungkawa atas apa yang menimpa almarhum di rumah pengistirahatan terakhir dan selama – lamanya.

“Dana kegiatan ini murni dari swadaya masyarakat organisasi Puja Kesuma, secara bahu membahu memberikan sumbangan material seperti semen, pasir, batu kerikil dan besi. Kegiatan ini sudah dua kali kita laksanakan, dengan adanya panggilan nurani yang diberitahuakan baik dari Nazir makam, dan masyarakat yang melakukan ziarah,”ungkap ketau DPC Puja Kesuma, Junaidi didampingi Sekretaris, Bambang Irawan SE, Bendahara, Agus Andi Putra dan Kliwon kepada wartawan.

Sedangkan Kadis Dinas Sosial Karo, Sastra Tarigan mengatakan, sampai sekarang tidak ada laporan yang diterimanya.

“Mungkin mereka melapor kepada Kabid saya. Sama saya tidak ada sampai atas hanyutnya kuburan tersebut. Karena saat ini saya sibuk mengurusi pengungsi Sinabung,” ucapnya.(don)

Share