Kali Cisadane Memprihatinkan

Kali Cisadane
Kali Cisadane

TRANSINDONESIA.CO – Legislator Kabupaten Tangerang, Banten, prihatin karena belakangan ini Kali Cisadane telah tercemar limbah cair yang sengaja dibuang oleh pengusaha sehingga PDAM setempat kesulitan untuk mendapatkan sumber air baku.

“Coba lihat sekarang Kali Cisadane sudah hitam dan bau, bila tidak diatasi segera maka lingkungan menjadi rusak,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Nazil Fikri di Tangerang, Banten, Selasa (4/11/2014).

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, mengatakan bila dibiarkan begitu saja, pencemaran itu menyebabkan wilayah setempat kehilangan sumber air.

Dia mengatakan semua elemen masyarakat dan pihak terkait tentu perlu memelihara sungai terbesar di Tangerang itu, agar tidak tercemar.

Pemkab Tangerang sudah menyeret sejumlah pengusaha yang merusak lingkungan ke meja hijau. Hal itu, perlu mendapatkan tanggapan positif.

Dia berharap agar pencemar lingkungan lebih banyak lagi yang dibawa ke pengadilan agar pengusaha tidak sembarangan membuang limbah ke sungai.

Padahal, katanya, antara 15-20 tahun lalu, air Sungai Cisadane dan anak sungai lainnya, seperti Cimanceri, masih jernih dan dapat digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian.

Namun, belakangan ini kondisi air sungai itu sudah tidak layak lagi untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus warga setempat.

“Air sungai hanya kadang digunakan untuk memandikan ternak atau menyiram tanaman keras supaya tidak mati,” katanya.

Nazil mengatakan petugas Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Tangerang agar lebih aktif untuk memantau laporan warga bila ada pengusaha yang membuang limbah sembarangan.

Dalam suatu diskusi tertajuk “Krisis Air dan Konservasi Air di Kabupaten Tangerang”, Nazil sebagai narasumber memberikan saran kepada aparat terkait dengan penanganan sungai itu dengan alasan bila Cisadane tidak dipelihara maka warga kehilangan sumber air.(ant/her)

Share